Prajurit Mobilisasi Kiev Hanya Dilatih Kurang 2 Bulan Lalu Dikirim ke Garis Depan, Apa yang Terjadi?
Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina Jenderal Oleksandr Syrsky mengakui bahwa para prajurit mobilisasinya kurang terlatih.
Penulis: Hendra Gunawan
Kementerian Pertahanan Rusia, menyetakan wilayah tersebut adalah desa Zavitne, yang terletak sekitar 22 kilometer (13,6 mil) di tenggara Pokrovsk, pusat logistik yang penting secara strategis di wilayah tersebut.
Anadolu Agancy mengabarkan, dalam beberapa bulan terakhir Rusia melanjutkan ofensifnya dan menguasai sejumlah wilayah di Donetsk, dengan area di sekitar Pokrovsk mengalami peningkatan aktivitas.
Ukraina Terkepung
Sementara TASS mengabarkan bahwa sejumlah desa, kota Karlovka juga kini telah jatuh.
Lalu kota Netailovo dan Krasnogorovka diperkirakan jatuh juga kata Pensiunan Kolonel Oleg Starikov, mantan anggota Dinas Keamanan Ukraina.
"Mereka mulai mengepung garnisun kami, dua atau tiga brigade dengan 6.000 hingga 8.000 orang. Mereka bisa terpojok. Mereka harus segera ditarik."
Menurut Starikov, Kiev kalah dari Moskow dalam hal perencanaan strategis, dan krisis juga bisa berkembang di dekat Ugledar.
Ukraina "memiliki taktik tetapi tidak memiliki strategi," katanya.
"Ini adalah jalan menuju kekalahan. Daerah Pokrovskoye adalah awalnya. Ada juga daerah Ugledar, yang tidak banyak dibicarakan orang. Namun, tekanan di sana serius. Saya berharap garnisun Ugledar kita tidak akan mengalami situasi yang sama seperti yang terjadi di dekat Nevelskoye," lanjutnya.
Sebelumnya, Starikov mengatakan bahwa krisis taktis bagi pasukan Ukraina sudah terlihat di daerah Krasnoarmeysk (Pokrovsk) dan Dzerzhinsk (Toretsk), yang akan memungkinkan pasukan Rusia mencapai batas administratif Daerah Dnepropetrovsk.
Sebuah sumber TASS di militer Donetsk mengatakan pada tanggal 3 September bahwa pasukan Ukraina yang menduduki posisi di utara Krasnogorovka berusaha melepaskan diri dari pengepungan.