Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun
BBC

Ratusan anak di Malaysia diduga jadi korban kekerasan seksual dan fisik di panti asuhan

Kepolisian Malaysia telah menyelamatkan 402 anak-anak dan remaja yang diduga mengalami kekerasan di 20 panti asuhan. Para korban—yang…

zoom-in Ratusan anak di Malaysia diduga jadi korban kekerasan seksual dan fisik di panti asuhan
BBC Indonesia
Ratusan anak di Malaysia diduga jadi korban kekerasan seksual dan fisik di panti asuhan 

Penyelidikan awal menemukan bahwa banyak anak ditempatkan di rumah-rumah ini oleh orang tua mereka agar mereka dapat menjalani pendidikan agama, menurut kantor berita pemerintah Bernama.

Penggerebekan itu terjadi beberapa hari setelah polisi membuka penyelidikan terhadap kelompok usaha Global Ikhwan Services and Business (GISB) atas kasus eksploitasi anak. Polisi kemudian mengonfirmasi bahwa kedua kasus itu saling terkait.

Wakil Inspektur Jenderal Polisi, Ayob Khan Mydin Pitchay, mengatakan penyelidikan awal menemukan bahwa modus operandi GISB adalah mendirikan panti asuhan untuk mengumpulkan sumbangan, menurut laporan New Straits Times.

Kelompok itu membantah tuduhan tersebut dalam pernyataan yang diunggah di Facebook pada hari Rabu (11/09).

"Perusahaan tidak akan berkompromi dengan aktivitas apa pun yang melanggar hukum, khususnya terkait eksploitasi anak," katanya.

GISB memiliki ratusan bisnis di 20 negara, yang beroperasi di berbagai sektor mulai perhotelan, makanan, hingga pendidikan.

Komisi Hak Asasi Manusia Malaysia, atau Suhakam, telah menyerukan regulasi yang lebih ketat di panti sosial.

Berita Rekomendasi

"Masalahnya adalah tempat-tempat ini tidak diatur atau diawasi dengan baik," kata komisioner anak-anak Suhakam, Farah Nini Dusuki, kepada situs berita Free Malaysia Today.

"Kami memiliki masalah serius dengan pemantauan dan pengawasan, oleh karena itu kami membutuhkan masyarakat untuk lebih waspada," katanya.

Sumber: BBC Indonesia
BBC
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas