Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dirjen AHU Cahyo Rahadian Muzhar Promosikan Social Enterprise Indonesia di Hong Kong

Hal tersebut disampaikan oleh Cahyo dalam kesempatan menjadi salah satu pembicara pada forum Belt and Road Summit 2024 di Hong Kong.

Penulis: Reza Deni
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Dirjen AHU Cahyo Rahadian Muzhar Promosikan Social Enterprise Indonesia di Hong Kong
Dokumentasi
Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum (Dirjen AHU) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), Cahyo Rahadian Muzhar menjadi salah satu pembicara pada forum Belt and Road Summit 2024 di Hong Kong, Kamis, tanggal 12 September 2024. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum (Dirjen AHU) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), Cahyo Rahadian Muzhar menyatakan Pemerintah Indonesia akan mengembangkan kebijakan yang mendukung Social Enterprise / Kewirausahaan Sosial serta berencana untuk menerbitkan kebijakan mengenai Family Office.

Hal tersebut disampaikan oleh Cahyo dalam kesempatan menjadi salah satu pembicara pada forum Belt and Road Summit 2024 di Hong Kong, Kamis, tanggal 12 September 2024.

Dukungan terhadap Social Enterprise menjadi strategi untuk meningkatkan investasi di Indonesia dimana Kementerian Hukum dan HAM dalam hal ini Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum tengah mempersiapkan penyesuaian sistem untuk pencatatan Social Enterprise.

"Perekonomian Indonesia tumbuh pada kisaran 5.1 persen ditengah perlambatan pertumbuhan global dimana hal tersebut menunjukkan perekonomian Indonesia yang tangguh sehingga kita optimis minat dan kepercayaan investor terhadap Indonesia dapat diraih." ujar Cahyo.

Untuk memaksimalkan peluang, Indonesia harus bekerja sama dan berkolaborasi dengan berbagai kekuatan ekonomi dunia, seperti Hong Kong yang dikenal sebagai super-connector di kawasan Asia serta negara-negara dari kawasan Timur Tengah.

"Selain kolaborasi, Indonesia harus beradaptasi dan mengikuti arsitektur global seperti penyesuaian dengan pilar-pilar Business Ready (B-Ready) yang diterbitkan oleh World Bank dan memastikan Indonesia merupakan negara yang aman bagi para investor untuk berinvestasi," tambah Cahyo.

Pada bulan Oktober 2023, Indonesia secara resmi menjadi anggota Financial Action Task Force (FATF) yaitu sebuah lembaga antar pemerintah yang bertujuan untuk memastikan negara-negara anggotanya memiliki legal institution dan legal infrastructure yang memadai untuk mencegah serta memerangi Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU), Tindak Pidana Pendanaan Terorisme (TPPT), serta anti proliferasi senjata nuklir.

BERITA TERKAIT

Forum Belt and Road Summit 2024 merupakan forum yang tidak hanya dihadiri oleh perwakilan pemerintah dari negara-negara kawasan Asia, tetapi juga dihadiri oleh pelaku usaha global sehingga menjadi kesempatan yang baik untuk mempromosikan Social Enterprise dan Family Office sebagai model bisnis yang sangat berkembang di dunia.

"Kolaborasi dengan Hong Kong dan negara-negara berpenghasilan tinggi dari Timur Tengah perlu kita jalin dan kembangkan dalam rangka visi Indonesia menjadi negara berpenghasilan tinggi tahun 2045." tutup Cahyo. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas