Brigade Al-Quds Akui Lima Petempurnya Tewas Saat Siapkan Penyergapan Pasukan Israel di Tubas
Kelimanya tewas saat mempersiapkan penyergapan dan bahan peledak untuk pasukan Israel di tengah agresi militer Israel di Tubas, Tepi Barat.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Terowongan itu membentang di sepanjang perbatasan Mesir hingga 300 meter di pinggiran Kota Rafah.
"Sebagian besar terowongan telah dihancurkan," kata Cohen.
"Kami kini melakukan operasi di tempat lain untuk menyelidiki terowongan, dan ketika kami sudah selesai menyelidiki, terowongan akan dihancurkan."
Baca juga: IDF Buat Cerita soal 6 Sandera Israel yang Ditemukan Tewas, Rilis Video Terowongan Rafah
Dari ratusan terowongan itu, Cohen menyebut IDF sejauh ini sudah menemukan sembilan terowongan yang menembus ke wilayah Mesir.
Akan tetapi, kesembilannya telah diblokir sebelum pasukan Israel tiba di sana.
"Ada total sembilan terowongan yang menembus hingga wilayah Mesir, tetapi terowong-terowongan itu telah runtuh, tak bisa digunakan, tak aktif."
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersikeras mempertahankan keberadaan pasukan Israel di Koridor Philadelphia.
Menurut Netanyahu, pasukan Israel di sana akan mencegah Hamas mendapatkan senjata.
Keunikan Terowongan di Rafah
The Times of Israel menyebut jaringan terowongan Hamas di Rafah memiliki keunikan dibandingkan dengan terowongan lain di Gaza.
IDF menyebut jaringan terowongan Rafah sebagai "induk terowongan". Ada tiga tingkat pada terowongan itu dan semuanya saling terhubung.
Di Gaza utara, IDF mengaku menemukan terowongan terpisah yang digunakan oleh panglima senior Hamas. Terowongan itu tidak terhubung dengan pejabat rendah Hamas.
Sementara itu, kata Israel, setiap terowongan di Rafah terhubung dengan lainnya. Bahkan, beberapa pejabat militer Israel menyebut jaringan terowongan Rafah sebagai kota bahwa tanah yang lebih besar daripada kota di atasnya.
Israel menduga kompleks terowongan besar di area Yabna digunakan oleh panglima Brigade Rafah bernama Muhammad Shabana. Terowongan itu berada sekitar 40 meter di bawah permukaan tanah.
Adapun pada Selasa (10/9/2024), Israel mengklaim telah membunuh Mahmodud Hamdan, panglima Batalion Tel al-Sultan Hamas di Rafah.