Makin Banyak Orang-orang Kaya Simpan Uang di Singapura Tapi Pasar Properti Turun
Pasar properti Singapura mengalami penurunan signifikan dalam jumlah pembeli asing selama setahun terakhir.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA – Jumlah orang asing kaya yang menyimpan kekayaannya di Singapura terus bertambah.
Kendati ada regulasi 'ketat' soal itu.
Pada tahun 2023, ada 3.400 individu dengan kekayaan bersih tinggi pindah ke Singapura.
Demikian Laporan Kota Terkaya di Dunia 2024 dari konsultan migrasi investasi Henley & Partners.
Hal ini menjadikan jumlah total jutawan penduduk Singapura menjadi 244.800 orang.
Termasuk 336 centi-jutawan yakni individu yang kekayaannya setidaknya US$100 juta (S$130 juta) dan 30 miliarder.
Sementara jumlah kantor keluarga tunggal, yang mengelola investasi dan urusan keuangan keluarga kaya, di Singapura melonjak dari 400 pada tahun 2020 menjadi 1.400 pada akhir tahun 2023.
Sumber Utama dari Tiongkok
Tiongkok tetap menjadi sumber arus masuk kekayaan baru terbesar bagi Singapura.
Negara tersebut memiliki sekitar 25 persen dari seluruh kekayaan lintas batas India.
Menjadikannya pusat teratas di kawasan tersebut untuk kekayaan India, menurut Laporan Kekayaan Global 2024 dari konsultan manajemen Boston Consulting Group.
Pasar Properti
Jumlah orang kaya yang terus bertambah di Singapura mendorong kepemilikan properti.
Meski pasar properti Singapura mengalami penurunan signifikan dalam jumlah pembeli asing selama setahun terakhir.
Dari Mei 2023 hingga April 2024, hanya 321 unit kondominium yang terjual kepada warga asing, turun dari 1.054 unit dalam 12 bulan sebelumnya, menurut data Urban Redevelopment Authority (URA).