Hizbullah Bombardir Haifa, Tiberias, dan Safad, Sistem GPS di Israel Tengah Rusak Total
Mengingat eskalasi Israel di Lebanon selatan dan serangan balasan Hizbullah, penduduk Israel tengah melaporkan adanya kesalahan pada sistem GPS
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Hampir 200 warga Lebanon tewas dalam hitungan jam pada tanggal 23 September akibat gelombang besar serangan udara Israel terhadap Lebanon selatan dan wilayah Bekaa timur. Ratusan serangan udara menargetkan rumah, ambulans, dan kru pertahanan sipil.
Lebih dari 720 orang terluka dalam serangan tersebut.
Tentara Israel memerintahkan evakuasi penduduk Lebanon selatan melalui pesan teks, panggilan telepon, dan gangguan radio pada Senin pagi dan juga meminta penduduk Bekaa untuk mengungsi.
Wilayah Bekaa diperkirakan akan menyaksikan peningkatan serangan dalam beberapa jam ke depan.
Israel Tetapkan Kondisi Darurat Nasional
Pemerintahan Israel memberlakukan keadaan darurat nasional hingga 30 September 2024.
Langkah yang diumumkan pada Senin (23/9/2024) malam ini, diambil di tengah meningkatnya serangan kelompok perlawanan Lebanon, Hizbullah, dan sebagai bentuk antisipasi perluasan serangan kelompok itu ke Israel.
Menurut harian Yedioth Ahronoth, menteri Kabinet Israel memilih untuk mengumumkan 'situasi khusus dalam negeri' di seluruh Israel.
Pemungutan suara mengenai keputusan itu dilakukan lewat telepon, seperti yang diusulkan Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant.
Harian Haaretz mengatakan, berdasarkan keputusan itu, militer Israel diberikan kewenangan untuk mengeluarkan perintah kepada masyarakat.
Perintah-perintah itu mencakup larangan pertemuan, membatasi kegiatan belajar, dan mengeluarkan "instruksi tambahan yang diperlukan untuk menyelamatkan nyawa."
Keputusan tersebut muncul menyusul upaya pembunuhan terhadap komandan militer tinggi Hizbullah, Ali Karaki.
Diketahui, Radio Angkatan Darat Israel mengutip sumber militer, mengatakan Karaki ditargetkan dalam serangan udara di pinggiran selatan Beirut.
Tetapi, tak lama setelahnya, Hizbullah mengonfirmasi Karaki selamat.
"Klaim Israel mengenai pembunuhan Karaki adalah salah. Dia masih hidup dan sehat, dan telah dibawa ke tempat yang aman," kata Hizbullah dalam pernyataannya, dikutip dari Al Mayadeen.