Video Warga Israel Panik Ada Rudal Balistik Houthi, Bagaimana Sistem Pertahanan Udara Arrow Bekerja?
Militer Israel mengumumkan kalau mereka berhasil mencegat rudal balistik yang ditujukan ke Tel Aviv, menggunakan Sistem Pertahanan Udara Arrow.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Video Pemukim Israel Panik Serangan Rudal Balistik Houthi, Bagaimana Sistem Pertahanan Udara Arrow Bekerja?
TRIBUNNEWS.COM - Radio Tentara Israel melaporkan, lebih dari 2 juta pemukim mencari perlindungan setelah sebuah rudal diluncurkan gerakan Houthi dari Yaman dan mencapai Israel tengah, Jumat (27/9/2024).
Pihak Tentara pendudukan Israel (IDF) mengumumkan kalau rudal balistik diluncurkan dari Yaman dan berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara.
Baca juga: Milisi Irak Bombardir Golan, Houthi Rudal Tel Aviv, Jutaan Warga Israel Sembunyi di Bunker
Dalam konteks ini, media Ibrani melaporkan bahwa Bandara Ben Gurion berhenti beroperasi setelah peluncuran roket ke arah pusat Israel.
Berikut video kepanikan pemukim Israel atas serangan rudal balistik Houthi tersebut:
Dinetralkan Sistem Pertahanan Udara Arrow
Seusai serangan rudal balistik dari Yaman, Militer Israel mengumumkan kalau mereka berhasil mencegat rudal balistik yang ditujukan ke Tel Aviv, menggunakan Sistem Pertahanan Udara Arrow.
Sirene diaktifkan sebagai tindakan pencegahan selama pencegatan, meskipun lokasi spesifiknya tidak diungkapkan.
Dalam sebuah pernyataan, militer mengonfirmasi kalau Sistem Pertahanan Udara Arrow secara efektif menetralkan ancaman yang masuk.
"Meskipun lokasi pasti pencegatan tidak diungkapkan, mereka mencatat bahwa sirene diaktifkan sebagai respons terhadap rudal yang mendekat," tulis sebuah laporan dari Anews.
Media lokal melaporkan bahwa rudal tersebut, yang ditembakkan oleh Houthi di Yaman, ditujukan ke kota dan daerah sekitarnya.
Sebelumnya, Rashad al-Alimi, ketua Dewan Kepresidenan Yaman, menyerukan penghentian segera tindakan brutal Israel terhadap rakyat Palestina dalam pidatonya di sesi ke-79 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York.
Ia menekankan bahwa menghentikan tindakan ini sangat penting untuk mencapai perdamaian abadi.
Al-Alimi juga membahas serangan Israel terhadap Lebanon, dengan menegaskan bahwa tanggapan terpadu dari masyarakat internasional dan rakyat Lebanon sangat penting untuk mencegah agresi semacam itu.
Bagaimana Sistem Pertahanan Arrow Bekerja?
Arrow merupakan satu di antara komponen paling canggih dalam pertahanan Israel.
Sistem pertahanan udara ini menargetkan rudal jarak jauh.
Sistem Arrow dirancang untuk mencegat dan menghancurkan rudal balistik jarak jauh di luar atmosfer.
Sistem itu merupakan bagian dari jaringan pertahanan berlapis Israel, yang bertujuan untuk melindungi negara dari berbagai ancaman udara, terutama dari rudal balistik.
Arrow memiliki kemampuan untuk menargetkan dan menghancurkan ancaman di tahap akhir penerbangan, yaitu saat rudal mulai menukik menuju target.
Arrow bekerja dengan memanfaatkan radar canggih untuk mendeteksi peluncuran rudal musuh dan menghitung lintasan ancaman tersebut.
Begitu target teridentifikasi, sistem ini meluncurkan pencegat Arrow, yang dapat mencapai kecepatan tinggi dan dilengkapi dengan teknologi pemandu yang memungkinkan rudal itu untuk mencegat dan menghancurkan targetnya di luar atmosfer.
Keunggulan sistem ini adalah kemampuannya untuk melakukan pencegatan pada ketinggian yang sangat tinggi, di mana rudal balistik biasanya berada dalam tahap yang paling rentan.
Menurut Ahli Pengembangan Arrow dimulai pada akhir 1980-an sebagai bagian dari kerja sama antara Israel dan AS, dengan perusahaan Israel Aerospace Industries (IAI) dan Boeing sebagai pengembang utamanya.
Sistem ini telah mengalami beberapa peningkatan sejak pertama kali digunakan, dengan versi terbaru, Arrow 3, yang dioperasikan sejak 2017.
Kinerja Arrow telah diuji dalam berbagai latihan dan dianggap sebagai salah satu sistem pertahanan rudal paling efektif di dunia.
Sistem Pertahanan David's Sling
Selain Arrow, Israel juga mengandalkan sistem pertahanan David's Sling sebagai komponen utama.
David's Sling juga dikenal dengan nama Magic Wand.
Komponen pertahanan ini dircancang khusus untuk mencegat rudal jarak menengah, drone, dan rudal jelajah.
Cara kerja David's Sling melibatkan kombinasi radar canggih dan pencegat yang dikenal sebagai "Stunner".
Ketika radar mendeteksi ancaman yang mendekat, sistem ini menghitung lintasan dan memutuskan apakah akan menembakkan pencegat.
Stunner, yang memiliki dua tahap pemandu, kemudian meluncur untuk menghancurkan ancaman di udara sebelum mencapai targetnya.
Keunggulan Stunner adalah kemampuannya untuk manuver dan melakukan pencegatan yang presisi, bahkan terhadap ancaman yang bergerak cepat.
Sistem David's Sling dimulai pada awal tahun 2000-an, sebagai bagian dari kerja sama antara Israel dan Amerika Serikat (AS), dengan perusahaan Rafael Advanced Defense Systems dan Raytheon sebagai pengembang utama.
Sistem itu pertama kali dioperasikan Israel tahun 2017, dan sejak itu telah menunjukkan kinerja yang efektif dalam berbagai uji coba dan situasi nyata.
Meskipun belum banyak digunakan dalam konflik berskala besar, David's Sling dianggap sebagai elemen penting dalam menjaga keamanan Israel dari ancaman rudal jarak menengah hingga jauh.
Pertahanan Udara Iron Dome
Komponen pertahanan udara Israel yang termashyur adalah Iron Dome.
Iron Dome dapat mencegat dan menghancurkan roket jarak pendek dan peluru artileri. Iron Dome mendapat pujian di media sosial karena menjadi "asuransi jiwa Israel."
Sistem ini telah digunakan sejak Maret 2011.
Sebuah baterai Iron Dome terdiri dari sebuah unit radar dan pusat kendali yang dapat mendeteksi proyektil segera setelah diluncurkan dan mengalkulasi lintasan serta targetnya.
Hanya butuh beberapa detik untuk mendeteksi proyektil yang mendekat. Hal ini penting karena bergantung pada seberapa jauh jarak mereka dari Jalur Gaza, orang-orang di Israel mungkin hanya memiliki waktu 15 hingga 90 detik untuk menyelamatkan diri ketika sirene mulai berbunyi.
Sebuah baterai juga memiliki tiga atau empat peluncur roket dengan masing-masing 20 rudal yang siap ditembakan jika proyektil yang datang itu mengarah ke daerah berpenduduk.
Rudal pencegat ini bisa bermanuver di udara. Namun, sistem itu tidak dirancang untuk menyerang proyektil yang mendekat, melainkan untuk meledak di dekatnya dan menghancurkannya.
Karena itu, puing-puing yang berjatuhan masih dapat menyebabkan kerusakan yang cukup besar.
Saat ini ada 10 sistem Iron Dome yang bisa dipindah-pindah yang digunakan di Israel.
Menurut pabrikannya, Rafael Advanced Defense Systems, yang mengembangkan teknologi militer dan pertahanan untuk Pasukan Pertahanan Israel (IDF), satu baterai dapat melindungi kota berukuran sedang dan mencegat roket yang ditembakkan dari jarak maksimal 70 kilometer.
Para ahli menghitung bahwa diperlukan 13 sistem untuk mempertahankan seluruh negara itu.
Menurut Rafael Advanced Defense Systems, Iron Dome memiliki tingkat keberhasilan 90 persen. Situs web perusahaan itu mengatakan, sistem tersebut telah mencegat lebih dari 5.000 roket sejauh ini.
Menurut tentara Israel, lebih dari 3.000 roket ditembakkan dari Jalur Gaza ke wilayah Israel selama serangan kelompok Hamas pada 7 Oktober 2023.
Berapa Harganya?
Menurut Center for Strategic and International Studies (CSIS), lembaga think tank yang berbasis di Washington, harga satu rudal pencegat Iron Dome berkisar antara 40.000 hingga 50.000 dolar AS (Rp 616 juta - Rp 770 juta).
Karena biayanya yang mahal itu, tentara Israel ingin mengganti sistem Iron Dome dengan senjata pertahanan laser baru yang disebut Iron Beam.
Sinar laser berenergi tinggi itu akan digunakan untuk menghancurkan rudal kecil, drone, dan mortir. Idenya, sistem baru itu harus juga mampu menetralisir kawanan drone.
Awalnya, penggunakan Iron Beam direncanakan tahun 2025.
Namun, menurut laporan media, penggunaan sistem itu bisa lebih cepat.
Senjata Laser Iron Beam
Perusahaan pertahanan Israel, Rafael Systems, pertama kali meluncurkan senjata berenergi tinggi itu pada Februari 2014. Kontraktor pertahanan AS, Lockheed Martin, terlibat dalam proyek itu sejak tahun 2022.
Keuntungan sistem Iron Beam dibandingkan Iron Dome antara lain biaya per tembakan yang jauh lebih murah, pasokan amunisi yang secara teoritis tidak terbatas, dan biaya pengoperasian yang lebih rendah.
Namun perkiraan biayanya sangat bervariasi.
Dilaporkan bahwa untuk menembakkan laser hanya membutuhkan biaya beberapa dolar, atau hingga 2.000 dolar (Rp 30 juta) jika semua faktor diperhitungkan.
(oln/khbrn/anews/kompascom/*)