Israel 'Usir' Sekjen PBB Karena Tak Kutuk Serangan Iran: Menyatakan Sebagai 'Persona Non Grata'
Tel Aviv menuduh lembaga tersebut sebagai 'rawa antisemitisme' sebagai respons atas kecaman pejabat PBB atas genosida warga Palestina di Gaza
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Disebut Lakukan Genosida, Israel Menyatakan Sekjen PBB Sebagai 'Persona Non Grata'
TRIBUNEWS.COM - Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, Rabu (2/10/2024) menyatakan Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres sebagai "persona non grata" dan melarangnya memasuki negara pendudukan tersebut.
Alasan Israel menyatakan Guterres sebagai sosok yang tidak diinginkan di negaranya karena tidak "secara tegas" mengutuk serangan balasan Iran.
Baca juga: Iran Targetkan Kehancuran Israel Pada 2040, Netanyahu Gali Sendiri Lubang Kubur di Perang Atrisi
"Siapa pun yang tidak dapat dengan tegas mengutuk serangan keji Iran terhadap Israel, seperti yang telah dilakukan hampir setiap negara di dunia, tidak pantas menginjakkan kaki di tanah Israel," kata Katz melalui media sosial.
"Seorang Sekretaris Jenderal yang mendukung teroris, pemerkosa, dan pembunuh dari Hamas, Hizbullah, Houthi, dan sekarang Iran – induk dari teror global – akan dikenang sebagai noda dalam sejarah PBB," tambah diplomat tertinggi Israel tersebut.
“Saya mengutuk meluasnya konflik Timur Tengah, dengan eskalasi demi eskalasi. Ini harus dihentikan. Kita benar-benar membutuhkan gencatan senjata,” kata Guterres menanggapi serangan Iran terhadap lokasi militer di Israel.
Aksi Iran tersbeut sebagai balasan atas pengeboman Israel terhadap wisma tamu presiden di Teheran yang menewaskan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh.
Larangan dan 'pengusiran' yang dijatuhkan kepada Guterres muncul beberapa hari setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menuduh PBB bias terhadap Israel, menggambarkan lembaga tersebut sebagai “noda moral,” “rawa antisemitisme,” dan “masyarakat bumi datar.”
“Sampai rawa anti-Semit ini dikeringkan, PBB akan dipandang oleh orang-orang yang berpikiran adil di mana-mana sebagai tidak lebih dari sekadar lelucon yang menghina,” kata perdana menteri Israel di aula yang hampir kosong di markas besar PBB.
Sejumlah peserta sidang PBB menyatakan walk-out saat Netanyahu berpidato.
Awal tahun ini, Guterres menempatkan Israel dalam daftar hitam tahunan negara dan organisasi yang menyakiti anak-anak di zona konflik, bergabung dengan organisasi seperti ISIS, Al-Qaeda, dan Boko Haram.
Pada bulan Februari, Katz menyatakan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva sebagai "persona non grata" sebagai tanggapan atas pernyataan pemimpin Amerika Latin tersebut yang menyamakan kejahatan perang Israel di Gaza dengan kejahatan Adolf Hitler di Nazi Jerman.
Israel juga telah memberlakukan larangan visa terhadap Francesca Albanese, pelapor khusus PBB untuk wilayah Palestina yang diduduki.
(oln/tc/*)