Hizbullah Dituduh Tinggalkan Gaza usai Naim Qassem Tak Ungkit Gencatan Senjata Israel-Hamas
Hizbullah dituduh tinggalkan Gaza usai Wakil Sekjen Hizbullah Naim Qassem tak sebut gencatan senjata Israel-Hamas jadi syarat Hizbullah mundur.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
Sebelumnya, Hizbullah menegaskan bahwa berita mengenai posisi dan pandangan partai tersebut hanya dirilis melalui media resmi Hizbullah.
Sejak 8 Oktober 2023, Hizbullah mendukung perlawanan Palestina, Hamas, di Jalur Gaza dan terlibat pertempuran dengan Israel di perbatasan Lebanon selatan dan Israel utara, Palestina yang diduduki.
Hizbullah bersumpah akan berhenti menyerang Israel jika Israel dan Hamas mencapai kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza.
Jumlah Korban di Jalur Gaza
Saat ini, Israel masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 41.965 jiwa dan 97.590 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Selasa (8/10/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Al Mayadeen.
Sebelumnya, Israel mulai membombardir Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak tahun 1948.
Israel mengklaim, ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel