Seoul Tuduh Tentara Korea Utara Bertempur untuk Rusia di Ukraina
Menteri Pertahanan Korea Selatan (Korsel), Kim Yong-hyun menuduh tentara Korea Utara (Korut) ikut bertempur bersama pasukan Rusia di Ukraina.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Whiesa Daniswara
Kim Jong Un dan Putin pada bulan Juni mengadopsi kemitraan strategis komprehensif yang mencakup pakta pertahanan bersama.
Korea Selatan, yang didukung oleh Amerika Serikat, mengklaim bahwa Pyongyang telah menjadi pemasok utama senjata yang digunakan di Ukraina bagi Rusia.
Kedua negara membantah tuduhan tersebut.
Para analis telah memperingatkan bahwa peningkatan terbaru dalam produksi dan pengujian artileri dan rudal jelajah oleh Korea Utara dapat menjadi persiapan untuk pengiriman lebih lanjut ke Rusia.
Korea Utara dilarang oleh sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dari melakukan uji coba apa pun dengan menggunakan teknologi balistik.
Namun, pada bulan Maret, Moskow menggunakan hak vetonya di Dewan Keamanan PBB untuk secara efektif mengakhiri pemantauan PBB atas pelanggaran, sebuah langkah yang secara khusus membuat Pyongyang berterima kasih kepada Rusia.
Ketegangan di Semenanjung Korea meningkat dalam beberapa bulan terakhir di tengah uji coba senjata di Korea Utara dan latihan militer skala besar di Korea Selatan.
Korea Utara diperkirakan akan membatalkan perjanjian penting antar-Korea yang ditandatangani pada tahun 1991 pada pertemuan parlemen minggu ini sebagai bagian dari upaya Kim untuk secara resmi mendefinisikan Korea Selatan sebagai negara musuh.
Moskow dan Pyongyang telah menjadi sekutu sejak berdirinya Korea Utara setelah Perang Dunia II dan hubungan antara kedua negara semakin dekat sejak Moskow memulai invasi besar-besaran ke Ukraina.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)