AS Murka, Ancam Stop Ekspor Senjata Jika Israel Tak Salurkan Bantuan ke Gaza Dalam Waktu 30 Hari
Gedung Putih mengancam akan menghentikan pasokan senjata Israel jika negara Zionis itu tak kunjung memperbaiki situasi kemanusiaan di Gaza
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Whiesa Daniswara
Namun laporan rahasia baru-baru ini kepada Kongres AS, yang dilaporkan oleh Washington Post, menunjukkan bahwa angka itu mungkin belum seluruhnya.
Para aktivis hak asasi manusia menyebut tindakan Amerika tidak sejalan dengan upaya Washington untuk menekan Israel agar meminimalkan korban sipil di Gaza, Apabila AS masih menjadi penyokong utama senjata Israel.
Sekjen PBB: Kondisi Gaza Serba Kekurangan
Konflik antara Hamas dengan Israel yang tak kunjung rampung, membuat posko-posko penampungan pengungsi di Gaza menjadi serba kekurangan.
Sebuah laporan dari badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan hampir setengah juta warga Palestina di Jalur Gaza mengalami kelaparan karena jumlah makanan yang masuk ke wilayah itu sangat tidak memadai.
Israel bersikukuh tindakan blokade dilakukan untuk melumpuhkan kekuatan militan Hamas, namun akibat aksi pemblokiran akses pangan, kini jutaan warga Palestina tidak dapat mencukupi kebutuhan pangan dengan baik.
Imbasnya 20 anak-anak dan bayi di Gaza dilaporkan meninggal karena kekurangan gizi dan dehidrasi di rumah sakit Kamal Adwan dan Syifa di wilayah utara.
“Enam bayi meninggal di Rumah Sakit Kamal Adwan dan Kompleks Medis Al Shifa di Jalur Gaza utara, empat bayi meninggal di Rumah Sakit Kamal Adwan sementara tujuh bayi lainnya masih dalam kondisi kritis akibat kekurangan gizi dan akibat malnutrisi parah,” ujar juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza Ashraf al-Qudra.
(Tribunnews.com/ Namira Yunia)