Militer China Dilaporkan Tembaki MiG-29 Era Soviet Milik Angkatan Udara Myanmar
Militer China diduga menembaki jet tempur MiG-29 era Soviet yang dioperasikan oleh Angkatan Udara Myanmar.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Ini bukan pertama kalinya Angkatan Udara Myanmar menggunakan MiG-29 dalam operasi melawan kelompok pemberontak di wilayah ini.
Armada MiG-29 militer Myanmar memainkan peran penting dalam kemampuan superioritas udara negara tersebut.
Jet-jet ini awalnya diproduksi di Rusia dan merupakan bagian dari keluarga MiG-29 yang lebih luas, yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1980-an.
Myanmar mulai menerima MiG-29 pada pertengahan tahun 2000-an sebagai bagian dari upaya modernisasi militer.
MiG-29 dikenal karena keserbagunaannya dalam pertempuran udara dan kemampuannya untuk melakukan misi serangan darat.
Spesifikasi teknis MiG-29 mencakup panjang 56,8 kaki, lebar sayap 37,3 kaki, dan berat lepas landas maksimum sekitar 40.000 pon.
Didukung oleh dua mesin turbofan afterburning RD-33, pesawat ini dapat mencapai kecepatan tertinggi 1.490 mph di ketinggian.
Radius tempurnya sekitar 435 mil, yang memungkinkannya untuk melakukan berbagai misi, termasuk intersepsi dan patroli udara.
Pesawat ini memiliki jangkauan terbang maksimum sekitar 890 mil dengan bahan bakar internal dan ketinggian layanan 59.000 kaki.
MiG-29 dipersenjatai dengan meriam otomatis GSh-30-1 30 mm dengan 150 butir peluru dan dapat membawa berbagai rudal udara-ke-udara, termasuk R-27 dan R-73, serta bom untuk misi serangan darat.
Pesawat ini dilengkapi dengan sensor canggih, termasuk radar N001 Zhuk, yang dapat mendeteksi target hingga sejauh 62 mil, dan sistem pencarian dan pelacakan inframerah [IRST] untuk akuisisi target pasif.
MiG-29 Myanmar kemungkinan merupakan versi yang dimodernisasi dengan sistem navigasi, komunikasi, dan persenjataan yang ditingkatkan, sehingga membuatnya semakin efektif dalam pertempuran.