Di Balik Layar Serangan Israel ke Iran: Butakan Radar Teheran di Suriah, Jet F-35 Hajar S-300 Rusia
Israel terlebih dulu membom Suriah untuk membutakan mata Iran sebelum akhirnya membidik langsung Teheran dengan menargetkan S-300 Rusia
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Salah satu situs yang ditargetkan dalam serangan udara Israel semalam adalah pertahanan udara S-300 buatan Rusia dari Bandara Internasional Imam Khomeini dekat Teheran, menurut dua pejabat Iran yang dikutip oleh The New York Times.
Israel dilaporkan jugua menargetkan sistem pertahanan udara S-300 buatan Rusia di dekat situs nuklir Natanz Iran pada bulan April.
Setidaknya tiga pangkalan rudal Korps Pengawal Revolusi Iran menjadi sasaran dalam serangan itu, menurut para pejabat yang tidak disebutkan namanya, salah satunya adalah anggota IRGC.
Drone Israel juga menargetkan pangkalan militer Parchin rahasia di pinggiran Teheran dalam serangan pagi ini, tambah laporan itu, mengutip para pejabat yang mengatakan bahwa satu menghantam situs sementara yang lain jatuh.
"Sebelumnya, serangan terkoordinasi di Suriah berhasil menetralkan ancaman serupa, sehingga Iran tidak dapat membangun kesadaran situasional terhadap rencana Israel," tulis ulasan tersebut.
Dengan menggunakan amunisi berat, serangan jarak jauh seperti ini memerlukan kemampuan pengisian bahan bakar yang signifikan dan Unit Penyelamat 669 dalam keadaan siaga tinggi.
Angkatan udara Israel memang sempat memamerkan F-35-nya yang melakukan pengisian bahan bakar di udara dengan Pesawat Tanker Boeing KC-707 bulan lalu selama serangan di pelabuhan Hodeidah yang dikuasai Houthi di Yaman.
Siaga Pembalasan
IDF kini memantau dengan ketat potensi tanggapan dari Iran, Irak, Yaman, Suriah, dan Lebanon, serta bersiap terhadap berbagai kemungkinan tindakan pembalasan.
Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan Kepala Staf Letjen Herzi Halevi tetap bertugas di pangkalan Kirya di Tel Aviv.
Seorang pejabat senior Israel melaporkan bahwa Kabinet Keamanan mengesahkan serangan itu dalam sebuah konferensi telepon tadi malam.
“IDF sepenuhnya siap untuk manuver ofensif dan defensif, memantau Iran dan proksinya dengan saksama,” kata Juru Bicara IDF Laksamana Muda Daniel Hagari.
Ia mengonfirmasi tidak ada perubahan dalam pedoman Komando Front Dalam Negeri untuk saat ini.
“Kami mendesak kewaspadaan dan kepatuhan berkelanjutan terhadap instruksi Komando Front Dalam Negeri, dengan pembaruan segera menyusul jika ada perubahan.”
Gedung Putih mendukung tindakan Israel, dengan menyatakan, “Serangan tepat Israel terhadap target militer Iran sejalan dengan haknya untuk membela diri dan menanggapi serangan rudal Iran pada tanggal 1 Oktober.” Pejabat AS memverifikasi bahwa Israel memberikan pemberitahuan tentang waktu serangan beberapa jam sebelum operasi.
“Presiden Biden telah diberi pengarahan tentang serangan Israel di Iran dan sedang memantau perkembangannya dengan saksama,” kata seorang pejabat senior AS.
(Oln/tjp/toi/*)