Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mesir Usulkan Gencatan Senjata Israel-Hamas Selama 2 Hari

Mesir telah mengusulkan gencatan senjata awal dua hari di Gaza untuk menukar empat sandera Israel dari Hamas dengan sejumlah tahanan Palestina.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Mesir Usulkan Gencatan Senjata Israel-Hamas Selama 2 Hari
CHRISTOPHE ENA / POOL / AFP
Presiden Mesir Abdel-Fattah al-Sisi berbicara dalam konferensi pers bersama dengan Presiden Prancis setelah pembicaraan mereka di Kairo, pada 25 Oktober 2023. - Mesir telah mengusulkan gencatan senjata awal dua hari di Gaza untuk menukar empat sandera Israel dari Hamas dengan sejumlah tahanan Palestina. 

TRIBUNNEWS.COM - Mesir telah mengusulkan gencatan senjata awal dua hari di Gaza untuk menukar empat sandera Israel dari Hamas dengan sejumlah tahanan Palestina.

Seruan itu diucapkan oleh Presiden Mesir Abdel-Fattah El-Sissi pada Minggu (27/10/2024).

“Segala upaya yang dilakukan bersama seluruh mitra dan saudara merupakan upaya untuk menghentikan perang dan mendatangkan bantuan,"

"Mesir, selama beberapa hari terakhir, telah berupaya meluncurkan inisiatif yang bertujuan untuk meredakan situasi dan menghentikan perang selama dua hari, menukar empat sandera dengan beberapa tahanan di penjara Israel,"

"Kemudian dalam waktu sepuluh hari akan melangsungkan perundingan untuk menyelesaikan prosedur yang mengarah pada gencatan senjata total dan masuknya bantuan,"

"Kami mengatakan bahwa saudara-saudara kita sedang mengalami pengepungan yang sangat sulit hingga mencapai titik kelaparan,” papar El-Sissi.

Berbicara di Kairo, el-Sissi mengatakan proposal itu juga mencakup pembebasan beberapa tahanan Palestina dan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza yang terkepung.

Berita Rekomendasi

Mesir telah menjadi mediator utama bersama Qatar dan Amerika.

Ini adalah pertama kalinya presiden Mesir secara terbuka mengusulkan rencana semacam itu, VOA melaporkan.

Belum ada tanggapan segera dari Israel atau Hamas. 

Baca juga: Tentara Israel: Pemukim Yahudi Ekstremis Mau Masuk Jalur Gaza, Hamas: Genosida Keji di Rumah Sakit

Tetapi seorang pejabat Palestina yang mengetahui upaya mediasi tersebut mengatakan kepada Reuters: "Saya berharap Hamas akan mendengarkan tawaran baru tersebut, tetapi tetap bertekad bahwa kesepakatan apa pun harus mengakhiri perang dan mengeluarkan pasukan Israel dari Gaza."

Di sisi lain, Israel mengatakan perang tidak akan berakhir sampai Hamas dimusnahkan sebagai kekuatan militer dan entitas pemerintahan di Gaza.

AS, Qatar dan Mesir telah mempelopori negosiasi untuk mengakhiri perang yang meletus setelah pejuang Hamas menyerbu Israel selatan pada 7 Oktober tahun lalu, yang menewaskan 1.200 orang dan menyandera lebih dari 250 orang, menurut penghitungan Israel.

"Jumlah korban tewas akibat serangan udara dan darat balasan Israel di Gaza mendekati 43.000," kata pejabat kesehatan Gaza, sementara daerah kantong berpenduduk padat itu telah hancur, Al Jazeera melaporkan.
 
Setidaknya 43 orang yang tewas di Gaza pada hari Minggu berada di wilayah utara daerah kantong itu, tempat pasukan Israel telah kembali untuk mengusir para pejuang Hamas yang dikatakannya telah berkumpul kembali di sana.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas