Kapan Pilpres Amerika Serikat 2024? Ini 5 Hal yang Perlu Diketahui: Jadwal hingga Sistem Pemilihan
Berikut 5 hal yang perlu diketahui tentang Pilpres Amerika Serikat 2024. Kamala Harris dan Donald Trump akan bersaing menjadi presiden AS.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Bobby Wiratama
Secara teknis, mereka memilih elektor, bagian dari Electoral College, yang kemudian memilih presiden.
Electoral College adalah sistem negara bagian yang terdiri dari perwakilan, atau disebut elektor, yang dialokasikan berdasarkan hasil pemungutan suara di setiap negara bagian.
Para perumus Konstitusi AS menginginkan kandidat presiden memenangkan serangkaian pemilihan regional, bukan satu suara nasional, sehingga presiden dapat lebih mewakili berbagai kepentingan negara.
Di semua negara bagian (kecuali Maine dan Nebraska), semua suara elektor negara bagian diberikan kepada kandidat yang menang, tidak peduli seberapa tipis perbedaan suara mereka.
Ada 538 elektor, jumlah itu selalu tetap sama.
Untuk memenangkan kursi kepresidenan, seorang kandidat harus memenangkan mayoritas suara elektor, yaitu 270 suara elektor.
4. Apakah Jumlah Suara Penting?
Pemenang pemilihan presiden ditentukan oleh Electoral College, bukan jumlah suara asli yang didapat, yang biasa disebut "popular vote."
Berdasarkan sistem ini, seorang kandidat dapat menjadi presiden tanpa perlu memenangkan suara total terbanyak.
Hal ini karena negara bagian yang dimenangkan seorang kandidat, dapat meraih semua suara elektoral meskipun dengan selisih suara yang kecil, sementara kandidat yang kalah, dapat kehilangan semua suara elektoral dari negara bagian tersebut.
Skenario ini telah terjadi pada lima presiden: John Quincy Adams, Rutherford B. Hayes, Benjamin Harrison, George W. Bush, dan Trump pada tahun 2016.
Sebagai contoh, pada pemilihan presiden AS tahun 2016, Donald Trump meraih popular vote sebanyak 62.984.828 suara atau 46,1 persen.
Sementara lawannya, Hillary Clinton, meraih 65.853.514 suara atau 48,2 persen.
Jika ini adalah pemilihan langsung, maka Clinton lah pemenangnya.
Namun, Donald Trump meraih total 304 electoral vote, sementara Clinton hanya 227, yang menjadikan Trump sebagai pemenang.