Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Latgab Militer TNI AL-AL Rusia dan Politik Keseimbangan Indonesia

Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Sergey Tolchenov menyatakan tidak ada yang dirahasiakan dari latihan militer TNI AL dan AL Rusia.

Editor: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Latgab Militer TNI AL-AL Rusia dan Politik Keseimbangan Indonesia
Dokumentasi Dinas Penerangan TNI AL
Kapal Perang TNI Angkatan Laut (TNI AL) saat menggelar latihan di Laut Natuna Utara pada Jumat (26/4/2024). 

AUKUS memberi sinyal kuat Amerika Serikat ingin mewujudkan kehadiran aliansi militer sebagaimana NATO di Atlantik Utara.

Pada KTT NATO di Washington beberapa waktu lalu, Jepang, Korea Selatan, dan Selandia Baru diundang hadir.

Pelibatan tiga negara ini semakin memperlihatkan keinginan Washington untuk memperkuat blok politik militernya di Asia dan Pasifik.  

Super Garuda Shield bagi TNI memang menjadi kesempatan besar untuk menyerap ilmu, taktik, strategi pertempuran dari militer Amerika Serikat.

Suka tak suka, Pentagon dan tentara Amerika Serikat adalah kekuatan paling berpengalaman dalam pertempuran, mengingat mereka terlibat konflik di begitu banyak tempat.

Sementara teknologi dan peralatan perang Pentagon tetap yang terbaik di dunia, dibayang-bayangi kemampuan Rusia dan China.   

Karena itu meletakkan kepentingan TNI untuk meningkatkan kemampuan teknis pertempuran dalam konteks Super Garuda Shield, harus dijaga kuat.

Berita Rekomendasi

TNI tidak boleh terseret agenda politik militer Washington, untuk menjadikan Indonesia bagian blok militer Indo-Pasifik.

Upaya mempertahankan keseimbangan ini yang agaknya dilakukan pemerintah Indonesia dengan menggelar latihan gabungan antara TNI AL dan Angkatan Laut Rusia.

Latihan Bersama (Latma) militer akan dilaksanakan 4-8 November 2024 berlokasi di perairan Laut Jawa dan area Komando Armada II Surabaya.

Latma itu diberi kode Orruda 2024, nama kombinasi dari simbol nasional kedua negara, yaitu orël, sejenis elang Rusia, dan burung Garuda.

Latihan bersama (Latma) ini baru pertama kali dilaksanakan dan merupakan hasil kesepakatan pertemuan para pejabat Angkatan Laut kedua negara pada tahun 2018.

Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Sergey Tolchenov, dalam konferensi pers di rumah dinasnya di Jakarta, Senin (28/10/2024), menegaskan latihan bersama itu tidak untuk melawan siapa pun.

“Hanya untuk memperkenalkan potensi pertahanan satu sama lain, untuk menemukan cara-cara yang memungkinkan kita melakukan beberapa hal umum. Yakni, untuk bekerja sama dan ini tidak seperti kerja sama yang melawan siapapun,” ujar Tolchenov.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas