Ledakan Keras di Pusat Tel Aviv, Belasan Tentara Israel Roboh Dalam Sehari di Front Gaza-Lebanon
Channel 12 Israel mengabarkan, ledakan yang terdengar di Tel Aviv diduga berasal dari serangan roket yang diluncurkan Hizbullah Lebanon.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Pasukan Israel telah berhasil menghancurkan banyak desa Lebanon di seberang perbatasan tetapi mengambil korban berat dan belum mampu melanggar garis pertahanan pertama Hizbullah.
Sebelumnya pada hari Rabu, media Ibrani melaporkan “insiden yang sangat sulit” di mana beberapa tentara Israel tewas di Lebanon selatan, datang ketika Tel Aviv baru-baru ini menyatakan perluasan operasi daratnya di negara itu.
Menurut Sky News Arabia, sembilan tentara Israel tewas di sebuah bangunan yang terperangkap di selatan Lebanon, dan yang lainnya terluka.
Para prajurit berada di dalam gedung ketika bahan peledak diledakkan.
Baca juga: Pakar Militer: Korban IDF Menggunung di Lebanon, Diberondong Al Qassam dari Jarak Dekat di Jabalia
Pada hari Selasa, tentara Israel mengumumkan awal fase kedua operasi daratnya di Lebanon selatan dalam upaya untuk maju menuju garis pertahanan kedua Hizbullah.
“Tentara Israel telah memulai fase kedua dari manuver darat di Lebanon selatan, dengan Divisi 36th maju menuju garis pertahanan kedua Hizbullah,” surat kabar Israel Maariv melaporkan.
Hizbullah menanggapi dengan mengatakan bahwa keputusan tentara Israel “hanya akan menyebabkan kekecewaan, dan panen yang tak terelakkan akan lebih banyak kerugian dan kegagalan; ‘Mujahidin kami sedang menunggu.’”
“Perlawanan telah mengambil semua langkah dalam rencana pertahanannya untuk memungkinkannya bertempur dalam pertempuran panjang untuk mencegah musuh mencapai tujuannya,” tambah gerakan perlawanan Hizbullah.
Kelemahan Iron Dome Terbaca
Meski dibantah, serangan dua kali dalam satu hari ke markas tentara Israel menjadi sorotan sejumlah pakar soal klaim besar ketangguhan sistem pertahanan Israel yang selama ini digadang sebagai yang terbaik.
Peneliti senior di Institut Studi Keamanan Nasional Israel (INSS) Orna Mizrahi mengatakan drone Hizbullah sulit terdeteksi karena ukurannya kecil, sangat ringan, dan tanda radar rendah.
Selain itu, serangan Hizbullah menunjukkan kegagalan Iron Dome dan kelemahan militer Israel.
Mizrahi juga mengatakan Iran dan sekutunya berusaha mengalahkan sistem pertahanan Israel yang terkenal canggih.
"Setiap kali kami menemukan solusi untuk sesuatu, mereka menemukan cara lain untuk menyerang," ungkap Mizrahi, dikutip dari CNN.
Mirsad-1 Hizbullah bahkan lolos tanpa terdeteksi sistem peringatan Israel.
Baca juga: Sebut Zionis Ingin Kuasai Wilayah Arab, Hizbullah: Tanpa AS, Israel Tak Bisa Apa-Apa