Mary Jane Veloso, Terpidana Mati Kurir Heroin Filipina Nyaris Diperkosa Majikan Saat Kerja di Dubai
Mary Jane Veloso mendapat penangguhan hukuman mati dari Pemerintah Indonesia pada menit-menit terakhir pada bulan April 2015
Penulis: Choirul Arifin
Dia kembali ke Manila tanpa menyelesaikan kontrak dua tahunnya karena majikannya berusaha memperkosanya.
18 April
Mary Jane didekati oleh temannya, Ma. Kristina “Tintin” Sergio, warga kota Talavera, dijanjikan pekerjaan sebagai pekerja rumah tangga di Malaysia. Dia direkrut secara ilegal.
22 April
Mary Jane Veloso dan Tintin berangkat ke Malaysia. Ketika mereka tiba di Malaysia, Tintin memberitahunya bahwa pekerjaan yang diharapkan sudah tidak tersedia lagi tetapi dia masih bisa mendapatkan pekerjaan di tempat lain.
Mereka tinggal di sana selama beberapa hari sebelum Tintin mengirimnya ke Indonesia, yang diduga untuk liburan tujuh hari, setelah itu dia akan kembali ke Malaysia untuk bekerja.
25 April
Mary Jane ditangkap oleh otoritas bea dan cukai di Bandara Internasional Audisucipto di Yogyakarta, Indonesia, setibanya di sana karena dugaan kepemilikan 2,6 kilogram heroin.
27 April 2010
Orang tua Mary Jane menerima telepon dari mertuanya yang memberi tahu mereka bahwa Mary Jane telah tiba dengan selamat di Malaysia.
Mereka mengunjungi Tintin di Talavera dan Tintin memberi tahu mereka bahwa majikan Mary Jane “sangat baik”. Tintin juga memberi mereka pakaian dan susu, yang konon dibelikan Mary Jane untuk putra bungsunya, Mark Darren.
9 Mei
Mary Jane menelepon keluarganya untuk mengucapkan selamat ulang tahun kepada ayahnya.
11 Mei 2010
Adik Mary Jane, Darling, menerima pesan teks samar darinya yang menyuruhnya untuk merawat anak-anaknya.
12 Mei
Darling menerima pesan rahasia lainnya dari Mary Jane Veloso yang mendorong keluarga untuk meneleponnya.