Rusia Bersiap Rekrut Ribuan Pasukan Komando Elite yang Dilatih Inggris untuk Perang Lawan Ukraina
Pasukan Komando ini dilatih dan dibiayai Inggris, namun cenderung disia-siakan. Rusia melihat peluang dan merekrut mereka untuk perang lawan Ukraina
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Ulasan The Independent ini menjelaskan kalau mereka mewancarai 14 mantan personel The Triple di Iran, serta puluhan lainnya di Afghanistan.
Hasilnya, didapat kesimpulan kalau gelombang awal tawaran perekrutan kepada mantan personel militer Afghanistan terjadi pada tahun 2023, diikuti oleh gelombang kedua awal tahun ini.
"Kami telah melihat sejumlah formulir perekrutan yang jelas, termasuk yang diberikan kepada Ghulam, yang telah diedarkan di antara para veteran Afghanistan di Iran. Formulir tersebut, yang ditulis dalam bahasa Dari (satu dari dua bahasa nasional resmi di Afganistan), meminta rincian pribadi dan informasi kontak," kata laporan tersebut.
"Satu formulir juga menanyakan: "Apa pengetahuan Anda tentang urusan militer dan menjadi seorang prajurit?" dan, "Apa keahlian militer Anda?" Formulir tersebut kemudian menanyakan kepada pelamar tingkat pendidikan apa yang mereka miliki dan apakah mereka memiliki SIM," tambah laporan investigasi tersebut.
Adapun Ghulam, yang ditangkap oleh polisi Iran dan dideportasi ke Afghanistan sebelum ia dapat memutuskan apakah akan menerima tawaran tersebut, diberi tahu kalau seorang mantan jenderal Afghanistan memimpin proses perekrutan tersebut.
"Dan langkah selanjutnya adalah wawancara untuk menilai pengalaman perangnya," kata laporan itu.
Beberapa mantan prajurit pasukan khusus Afghanistan di Iran mengatakan kalau mereka awalnya didekati untuk perekrutan oleh kontak-kontak di dalam bekas tentara Afghanistan atau pasukan keamanan melalui telepon;
Adapun yang lain mengatakan penyelundup manusia Afghanistan mendekati mereka secara langsung.
Seorang mantan dokter tentara, Musharaf (juga bukan nama sebenarnya), mengatakan kalau ia bahkan bertemu dengan orang-orang Rusia dari kedutaan besar di Teheran secara langsung tentang perekrutan tersebut.
Musharaf mengklaim, ia telah mewakili beberapa ratus mantan prajurit pasukan khusus dalam negosiasi tersebut.
"Saya akan pergi ke kedutaan besar Rusia untuk berbicara dengan pejabat Rusia mengenai proses perekrutan," jelasnya.
"Kami memutuskan untuk pergi bersama dengan 200 pasukan khusus ini ke Rusia. Kami pikir di mana pun kami bisa diberi makan, di situlah kami bisa hidup. Kami terpaksa melakukan ini karena kehidupan di Iran sangat sulit," kata Musharaf.
“Saya berbicara langsung dengan orang Rusia dan mereka setuju untuk membayar $3.000 (2.370 Poundsterling atau sekitar Rp 47 juta) per bulan.”
Ia mengatakan semuanya “siap berangkat” ketika ia berbicara dengan mantan bosnya di unit The Triples yang menasihatinya bahwa itu bukan keputusan yang baik.