Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Iming-iming Gaji Tinggi, Rusia Rekrut Tentara Bayaran Yaman untuk Perang di Ukraina

Rusia merekrut ratusan tentara bayaran dari Yaman untuk memperkuat pasukan di Ukraina, dijanjikan gaji tinggi dan kewarganegaraan Rusia.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
zoom-in Iming-iming Gaji Tinggi, Rusia Rekrut Tentara Bayaran Yaman untuk Perang di Ukraina
Sputnik/Mikhail Klimentyev
Presiden Rusia Vladimir Putin menolak negosiasi apapun dengan Ukraina pasca serangan militer Ukraina ke Kursk. Rusia merekrut ratusan tentara bayaran dari Yaman untuk memperkuat pasukan di Ukraina, dijanjikan gaji tinggi dan kewarganegaraan Rusia. 

Tim Lenderking, Utusan Khusus AS untuk Yaman, mengonfirmasi bahwa Rusia aktif menjalin kontak dengan Houthi, termasuk diskusi mengenai transfer senjata.

Lenderking menekankan bahwa jenis senjata yang dibahas dapat memperluas kemampuan Houthi dalam menargetkan kapal-kapal di Laut Merah.

Situasi Perang Rusia-Ukraina

  • Utang Pejuang Rusia Dihapus

Pada Sabtu (23/11/2024), Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang yang menghapus utang bagi warga Rusia yang ikut bertempur di Ukraina.

Menurut laporan dari The Guardian, undang-undang tersebut akan membebaskan mereka yang menandatangani kontrak satu tahun untuk bertempur di Ukraina mulai 1 Desember dari utang yang belum dibayar, yang diperkirakan mencapai hampir 100.000 rubel.

Undang-undang ini juga berlaku untuk pasangan mereka.

  • Situasi di Wilayah Kursk

Sementara itu, Ukraina telah kehilangan lebih dari 40 persen wilayah di sekitar Kursk, Rusia.

Sumber militer senior Ukraina menyebutkan bahwa Rusia telah mengerahkan sekitar 59.000 tentara ke wilayah tersebut setelah serangan mendadak oleh pasukan Ukraina pada bulan Agustus.

Berita Rekomendasi

“Paling banyak kami menguasai sekitar 1.376 kilometer persegi, sekarang tentu saja wilayah ini lebih kecil. Musuh meningkatkan serangan baliknya,” kata sumber tersebut.

  • Ancaman Serangan Rudal

Putin juga mengancam akan meluncurkan lebih banyak serangan menggunakan rudal balistik jarak menengah eksperimental.

Dalam sebuah konferensi pertahanan, ia membantah klaim dari Amerika Serikat bahwa Rusia hanya memiliki sedikit rudal balistik berkecepatan tinggi.

“Militer memiliki cukup banyak untuk terus mengujinya dalam kondisi pertempuran dan akan memproduksinya secara massal,” tegas Putin.

  • Perkembangan Diplomatik

Di sisi lain, Presiden terpilih AS, Donald Trump, mempertimbangkan untuk mengangkat Richard Grenell sebagai utusan khusus untuk konflik Rusia-Ukraina.

Grenell, yang sebelumnya menjabat sebagai duta besar Trump untuk Jerman, diperkirakan akan memainkan peran kunci dalam upaya menghentikan perang jika Trump terpilih kembali.

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, juga sedang melakukan perjalanan diplomatik ke Eropa untuk membahas perang di Ukraina dan Timur Tengah, termasuk pertemuan dengan para menteri luar negeri dari negara-negara industri terkemuka.

  • Kerusakan Infrastruktur
Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas