Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun
BBC

Apakah teknologi bisa selamatkan penduduk dari tanah longsor?

Sudah banyak jiwa melayang akibat tanah longsor di berbagai negara. Hanya sedikit negara yang berhasil menemukan solusi inovatif untuk…

zoom-in Apakah teknologi bisa selamatkan penduduk dari tanah longsor?
BBC Indonesia
Apakah teknologi bisa selamatkan penduduk dari tanah longsor? 

Profesor Dave Petely mengatakan terkadang pergerakan batu akan berakselerasi, kemudian berhenti. Di Norwegia, orang-orang yang tinggal di kaki bukit Gunung Mannen dievakuasi 18 kali sebelum longsor akhirnya terjadi.

Jumlah batu dan puing yang dibawa longsor juga sulit diprediksi jumlahnya karena ini bergantung pada jarak tempuh dari titik pemicu longsor ke titik yang terdampak. Selain itu, jenis bukit yang longsor juga menjadi faktor penentu.

“Di Wayanad, lereng-lereng itu sendiri diketahui berpotensi tidak stabil. Namun, justru jarak tempuh longsor sejauh delapan kilometer atau lebih yang menyebabkan bencana. Ini sangat sulit diprediksi,” ujar Profesor Petely.

Bagaimana cara mencegah longsor?

“Teknik penting lainnya adalah memperkuat lereng. Kadang-kadang ini berarti memasangkan jangkar atau paku ke dalam lereng.”

Membangun penghalang longsor seperti bangunan pengendali sedimen untuk menangkap puing juga merupakan bagian dari upaya pencegahan.

Jepang, menurut Petley, sudah menggunakan metode-metode ini.

“Terdapat teknik-teknik yang sangat mapan dan efektif untuk mengelola lereng. Namun, metode-metode ini sangatlah mahal,” ujarnya.

Berita Rekomendasi

Hong Kong sudah membuktikan bahwa angka kematian dan jumlah kerusakan akibat tanah longsor dapat dikurangi. Hong Kong memperkenalkan sistem peringatan dini longsor pada tahun 1977.

Angka kematian akibat longsor di Hongkong telah menurun secara signifikan sejak pertengahan 1980-an. Sejak 2008, belum ada satu pun kematian akibat longsor dilaporkan Hong Kong.

“Hong Kong memiliki jaringan sekitar 100 pengukur hujan ditambah radar hujan untuk membuat prediksi yang akurat dan andal,” ujar Petley.

Dia menambahkan bahwa kita juga dapat melakukan intervensi untuk menghentikan atau mengurangi dampak longsor. Hal ini sering kali melibatkan pengeringan air dari lereng.

Menyelamatkan nyawa

Kebanyakan negara berkembang tidak memiliki sumber daya untuk membangun penghalang pelindung. Negara-negara berkembang juga banyak yang tidak mampu melakukan evakuasi.

Kembali ke Wayanad di saat Shruthi terkena musibah lagi.

Saat kembali dari upacara mengenang orang tua dan kerabatnya, dia mengalami kecelakaan lalu lintas. Tunangannya tewas secara tragis dalam kecelakaan itu.

Desa Shruthi yang dulu dihuni 1.000 orang kini terkubur puing-puing. Sekolah lama Shruthi dan lingkungan lamanya pun hilang. Desa yang indah berubah menjadi tumpukan lumpur.

Karena longsor terjadi pada tengah malam tanpa peringatan apa pun, Shruthi mengaku keluarganya tidak punya kesempatan untuk melarikan diri.

Sumber: BBC Indonesia
BBC
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas