Operation Deep Layer, Unit Elite Israel Serbu Pabrik Rudal Iran Buat Hizbullah di Pedalaman Suriah
Pasukan komando Israel dari angkata udara, turun dari helikopter dan menyerbu CERS, pabrik rudal Iran di Suriah buat Hizbullah
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Menurut pejabat pertahanan Israel, para prajurit berada di darat selama lebih dari satu jam.
Saat helikopter terbang ke fasilitas tersebut dan selama penggerebekan, pesawat Israel menyerang sejumlah target di daerah sekitarnya, termasuk jalan menuju fasilitas tersebut, yang dilaporkan menewaskan sedikitnya 14 orang dan melukai 43 orang.
"Serangan itu dimaksudkan untuk meng-cover pergerakan helikopter dan operasi darat, serta mencegah siapa pun mencapai fasilitas tersebut," tulis laporan tersebut.
Israel telah memberi tahu Amerika Serikat (AS) sebelum operasi itu dijadwalkan berlangsung.
Gedung Putih dilaporkan memberi izin terhadap operasi khusus di negara orang tersebut.
Rincian operasi tersebut pertama kali dilaporkan beberapa hari setelah penyerbuan oleh peneliti Timur Tengah Eva J. Koulouriotis, mengutip sumber keamanan yang tidak disebutkan namanya.
Kemudian, situs berita Axios dan The New York Times menerbitkan banyak rincian yang sama, mengutip pejabat Amerika dan Barat yang mengetahui operasi tersebut.
Wilayah Masyaf Basis Proksi Iran
Wilayah Masyaf, sebelah barat Hama, digunakan sebagai pangkalan bagi pasukan Iran dan milisi pro-Iran dan berulang kali menjadi sasaran Israel dalam beberapa tahun terakhir.
Dengan jatuhnya rezim Assad pada awal Desember, pasukan Iran menarik diri dari lokasi tersebut dan Suriah.
Pejabat Barat sebelumnya mengaitkan CERS dengan pembuatan senjata kimia.
Menurut Amerika Serikat, gas sarin dikembangkan di pusat tersebut, tuduhan yang dibantah oleh otoritas rezim Assad.
Israel telah melancarkan serangan udara di wilayah Suriah sejak pecahnya perang saudara di negara itu pada tahun 2011, yang terutama ditujukan terhadap upaya pengiriman senjata ke Hizbullah atau untuk mencegah pejuang Iran mendapatkan pijakan di dekat perbatasan Israel.
Setelah jatuhnya rezim Assad, IAF melancarkan kampanye pengeboman besar-besaran selama 48 jam di Suriah.
Serangan Israel itu menghancurkan sebagian besar kemampuan militer rezim sebelumnya, dalam upaya mencegah persenjataan canggih jatuh ke tangan pihak lain yang berpotensi menyerang Israel.
Israel khawatir senjata bekas tentara Suriah dapat jatuh ke tangan pasukan Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon.
(oln/ToI/*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.