Mesir Bantah Mau Serbu Yaman, Houthi Siapkan Kejuatan Buat Israel
Mesir membantah laporan media Israel yang mengatakan militer negara itu menyiapkan serangan terhadap Houthi Yaman karena menurunnya cuan Terusan Suez
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Dia menyinggung serangan terhadap Hodeidah dan Sanaa oleh Amerika Serikat (AS) dan Inggris pada hari Selasa, (31/12/2024). Menurutnya, serangan musuh-musuh Houthi itu tak akan mengubah sikap Yaman.
Baca juga: Houthi Yaman Menggila ke Israel-AS, Rudal Sasar Bandara-Pembangkit , Drone MQ-9 Reaper ke-13 Jatuh
Serangan tersebut menargetkan Taman 21 September yang berada di barat laut Sanaa. Tempat itu sebelumnya menjadi markas Divisi Lapis Baja Pertama.
Pejabat itu mengatakan AS dan Inggris trut menargetkan kompleks yang berisi kantor-kantor Kementerian Pertahanan dan administrasi militer di area Bab al-Yaman, Sanaa bagian tengah.
Lalu, ada pula serangan terhadap Kompleks Industri Militer 22 Mei di kawasan al-Nahda, barat laut Sanaa.
Juru bicara Houthi, Mohammad Abdelsalam, menyebut serangan terhadap Yaman merupakan serangan terang-terangan terhadap kedaulatan suatu negara yang merdeka. Serangan itu dilakukan sebagai dukungan kepada Israel.
“Yaman akan terus membela diri untuk melawan setiap agresi dan tetap teguh mendukung Gaza,” kata Abdelsalam.
Pemukim Israel jadi “zombie”
Media Israel Yedioth Ahronoth menyebut serangan Houthi telah membuat warga Israel menjadi semacam “zombie” atau mayat hidup.
Hal itu karena dalam sepekan kemarin warga Israel harus bangun sebanyak empat kali karena mendengar sirine yang memperingatkan adanya serangan Houthi.
Di sisi lain, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) merampungkan penyelidikannya tentang serangan rudal Houthi ke Tel Aviv. Sirene peringatan tidak langsung berbunyi setelah ada serangan.
Israel mengaku sudah mendapat pelajaran dari insiden itu dan bersiap untuk menghadapi eskalasi selanjutnya.
Teknologi Houthi lebih canggih dari perkiraan
Baca juga: Israel Mengeluarkan “Peringatan Terakhir” kepada Houthi Yaman
Seorang pejabat Israel mengakui bahwa teknologi yang dimiliki Houthi lebih canggih daripada yang diperkirakan banyak orang.
Oleh karena itu, upaya Israel untuk melawan kelompok dari Yaman itu barangkali akan lebih sulit.
Kepada media terkenal asal Amerika Serikat, The New York Times, pejabat yang enggan disebutkan namanya itu mengatakan Houthi tak seharusnya diremehkan.
Menurutnya, berkat bantuan Iran, Houthi mampu mengambil “langkah praktis” dalam mengejar tujuannya, yakni menghancurkan Israel.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.