Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mesir Bantah Mau Serbu Yaman, Houthi Siapkan Kejuatan Buat Israel

Mesir membantah laporan media Israel yang mengatakan militer negara itu menyiapkan serangan terhadap Houthi Yaman karena menurunnya cuan Terusan Suez

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Mesir Bantah Mau Serbu Yaman, Houthi Siapkan Kejuatan Buat Israel
Irna/Tangkap Layar
Personel Angkatan Bersenjata Mesir. Dilaporkan, menurunnya pendapatan Terusan Suez karena blokade jalur pelayaran di Laut Merah oleh Houthi Yaman membuat Mesir bersiap melakukan serangan ke Ansarallah Houthi dibantu Israel. 

Sementara itu, Yoel Guzansky, mantan pejabat Dewan Keamanan Nasional Israel, menyebut Houthi hendak melancarkan perang atrisi melawan Israel.

“Houthi menginginkan perang atrisi melawan Israel dengan terus menembak sehingga mereka bisa berkata, ‘Kami adalah perlawanan nyata,’” kata Guzansky.

Dia berujar sebagian rencana Houthi didasarkan pada ekonomi sederhana.

Rudal dan pesawat nirawak atau drone yang diluncurkan Houthi mungkin hanya berbiaya beberapa ribu dolar. Namun, biaya yang dikeluarkan Israel untuk menangkisnya mencapai puluhan ribu dolar.

Sejarawan militer Danny Orbach di Universitas Ibrani mengungkapkan tantangan lain yang harus dihadapi Israel.

Tantangan itu ialah jarak yang begitu jauh. Houthi berada di Yaman yang berjarak lebih dari seribu mil dari Israel.

Jarak jauh itu juga disinggung oleh Amatzia Baram, seorang guru besar sejarah Timur Tengah dan Direktur Pusat Kajian Irak di Universitas Haifa.

Baca juga: Israel: Houthi akan Bernasib Buruk seperti Hamas, Hizbullah dan Presiden Suriah Bashar al-Assad

Berita Rekomendasi

“Jaraknya sangat jauh, hampir 2.000 km. Ini bukan Tartus, Latakia, atau Beirut, ini dunia yang sepenuhnya berbeda,” kata Baram saat diwawancarai Maariv.

Menurutnya, Israel butuh lima jam penerbangan pulang pergi untuk menyerang Houthi.

“Houthi mengetahui ini, mereka punya rudal. Rudal mereka bisa menjangkau kita. Kita tak punya rudal yang cocok untuk tugas ini. Kita hanya punya angkatan udara.”

“Dengan sebuah rudal, kalian menekan tombol, mengirimnya, dan pergi tidur. Rudal akan membereskan yang lainnya. Angkatan udara tidak bekerja seperti itu. Hampir tiga jam untuk berangkat, tiga jam kembali.”

 

(oln/irna/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas