Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hamas Bantah Tuduhan Netanyahu yang Sebut Kelompoknya Tarik Rincian Kesepakatan Gencatan Senjata

PM Israel Benjamin Netanyahu menuduh Hamas menarik kembali beberapa rincian kesepakatan, sehingga menunda persetujuan pemerintah Israel.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Hamas Bantah Tuduhan Netanyahu yang Sebut Kelompoknya Tarik Rincian Kesepakatan Gencatan Senjata
MNA/screenshot
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Sebulan setelah agresi Militer darat Tentara Israel ke Lebanon Selatan, Israel dilaporkan meminta Rusia untuk jadi mediator perdamaia dengan Hizbullah. - Benjamin Netanyahu menuduh Hamas menarik kembali beberapa rincian kesepakatan, sehingga menunda persetujuan pemerintah Israel. 

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menuduh Hamas menarik kembali beberapa rincian kesepakatan, sehingga menunda persetujuan pemerintah Israel.

"Hamas mengingkari bagian-bagian perjanjian yang dicapai dengan para mediator dan Israel dalam upaya untuk memeras konsesi-konsesi pada menit-menit terakhir," kata pernyataan dari Netanyahu, dikutip dari Ynet.

"Kabinet Israel tidak akan bersidang sampai mediator memberi tahu Israel bahwa Hamas telah menerima semua elemen perjanjian," ungkap Netanyahu.

Mengutip The Times of Israel, pejabat senior Hamas Izzat el-Risheq membantah tuduhan bahwa kelompoknya telah mengingkari beberapa rincian kesepakatan gencatan senjata penyanderaan.

Izzat el-Risheq mengatakan pihaknya berkomitmen pada kesepakatan yang diumumkan oleh mediator kemarin.

Kabinet Israel akan meratifikasi kesepakatan tersebut hari ini.

Pada Rabu (15/1/2025) Israel dan kelompok Palestina Hamas menyetujui kesepakatan gencatan senjata, menurut pernyataan dari Israel, Qatar, dan Amerika Serikat (AS).

Berita Rekomendasi

Kesepakatan ini dicapai setelah lebih dari 460 hari perang yang menghancurkan Gaza.

Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani, mengumumkan gencatan senjata ini akan mulai berlaku pada Minggu (19/1/2025).

Dia menambahkan bahwa mekanisme gencatan senjata masih dibicarakan dengan Israel dan Hamas.

Israel mengonfirmasi bahwa beberapa rincian akhir masih belum diputuskan.

Pemungutan suara pemerintah Israel diperkirakan akan dilakukan pada Kamis (16/1/2025).

Sejak dimulainya perang di Gaza pada Oktober 2023, Israel telah menyebabkan lebih dari 46.000 kematian warga Palestina, dikutip dari Al Jazeera.

Baca juga: Jawaban Biden Ditanya Wartawan Soal Pujian untuk Trump atas Gencatan Senjata: Apakah Itu Lelucon?

Kesepakatan gencatan senjata ini mencakup penghentian sementara kekerasan di Gaza, pembebasan tawanan yang ditahan oleh Hamas dan Israel, serta memungkinkan warga Palestina yang mengungsi untuk kembali ke rumah mereka.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas