Cindy Hutagalung Siap Mengabdi di Wilayah Perbatasan
Demi tugas pengabdian ini, perempuan yang baru lulus dari bidang analis di Poltekes Medan tahun 2014, mengaku siap ditempatkan di wilayah pelosok.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Usai dialog dengan Menteri Kesehatan dan jajaran Kementerian Kesehatan, di salah satu
gedung pertemuan di Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Ciloto Puncak Bogor, seorang gadis cantik dan lima
orang rekannya duduk santai di samping gedung.
Sambil menunggu waktu makan malam, masih mengenakan baju ala militer, mereka ngobrol santai sambil diwarnai senda
gurau dan tertawa.
Saat Tribunnews dan sejumlah wartawan lainnya mendekat, gadis cantik yang belakangan diketahui bernama Cindy
Angraeni Hutagalung (21) senang hati menerima.
Cindy adalah satu satu dari 144 orang yang menjadi tim Nusantara Sehat yang akan bertugas di wilayah perbatasan.
Demi tugas pengabdian ini, perempuan yang baru lulus dari bidang analis di Poltekes Medan tahun 2014, mengaku siap
ditempatkan di wilayah pelosok Indonesia.
"Bagi saya penugasan ini menjadi tantangan karena jauh dari keluarga dan juga tempat asal," kata Cindy saat
ditemui di Ciloto Puncak Jawa Barat, Minggu (29/3/2015).
Gadis yang masih jomblo ini mengaku telah mengantongi dukungan keluarganya. Ini yang membuatnya tenang selama
menjalani masa tugas selama dua tahun di daerah.
Setelah lulus kuliah sebenarnya ia telah berusaha untuk melamar pekerjaan di daerahnya, namun keberuntungan belum
berpihak pada dirinya. Bagitu mendapat informasi adanya program Nusantara Sehat, ia pun melamar dan diterima.
Di Ciloto ini, Cindy mengaku ada beberapa temannya alumni Poltekes juga lolos. Namun belum bisa dipastikan apakah
akan satu lokasi di perbatasan.
Lantas apakah ia telah membayangkan wilayah yang akan ditempatinya? "Itu sudah, pasti daerahnya terpencil.
Inginnya kalau bisa masih di pulau Sumatera, tapi kalau diputuskan lain, ya tidak masalah," katanya.
Angkatan pertama tim Nusantara Sehat memperoleh pembekalan di Ciloto Puncak Jawa Barat. Program nasional
Kementerian Kesehatan ini menempatkaan tenaga medis di perbatasan negara tetangga.
Program ini merupakan cara peningkatan pelayanan kesehatan yang mencakup promotif, preventif dan kuratif yang
melibatkan lima jenis tenaga kesehatan.
Mereka adalah dokter, perawat, bidan, tenaga kesehatan gizi, tenaga kesehatan lingkungan, tenaga analis kesehatan
atau ahli laboraturium medik, tenaga kefarmasian dan tenaga kesehatan masyarakat.
Mengingat mereka berbasis tim, maka ke-144 orang ini nantinya akan dibagi masing-masing delapan orang dan
ditempatkan di puskesmas-puskesmas.
Mereka akan diberangkatkan ke daerah 29 April mendatang dan ditempatkan di 12 hingga 20 Puskesmas. Mereka akan
disebar di Sabang, Simelu, Merauke, Bungkulu, Maluku Barat Daya, Sangau Kalimantan Barat. (Eko Sutriyanto)