Hilangkan Bau Keringat, Perlukah Bayi Diberi Parfum?
Setiap bayi memiliki harum yang khas dan membuat kita adiktif, baik orangtua bahkan orang lain.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Setiap bayi memiliki harum yang khas dan membuat kita adiktif, baik orangtua bahkan orang lain.
Bayi yang baru lahir memiliki bau yang sangat berbeda, seperti ada campuran manis, segar dan tidak berbau apapun.
Bahkan napas bayi yang disusui memiliki keharuman yang akan membuat kita ingin tetap menciumnya.
Meskipun sudah harum secara alami, banyak Ibu yang masih ingin menyemprotkan parfum pada bayi agar tetap wangi sepanjang hari.
Perusahaan komersial kini banyak yang menghasilkan parfum untuk anak-anak.
Dan kini yang menjadi pertanyaan besar? Bolehkah parfum disemprotkan pada tubuh bayi?
Padahal, bayi tidak berkeringat banyak atau cukup kotor untuk dapat menimbulkan aroma tubuh menyengat.
Ritvika Mahajani, seorang ibu, berbagi pendapatnya. Ia mengatakan bahwa parfum bayi sebenarnya tidak diperlukan.
Ia juga menambahkan, “Selama Anda menjaga bayi cukup bersih, ia tidak mungkin akan tercium bau.”
Sebaiknya yang perlu orangtua sadari mulai sekarang adalah jangan memberikan pada bayi apapun yang terlalu harum seperti baby lotion, sampo atau sabun khusus bayi yang menggunakan pengharum tambahan.
Hal ini dikaitkan dengan risiko masalah kulit pada bayi yang bisa ditimbulkan, seperti ruam, kemerahan, gatal, hingga terlalu kering.
Jika Ibu merasa bahwa bayi sudah bau karena keringat, mandikan dengan handuk kecil dan berikan sabun yang tidak berbau atau bisa hanya dengan menggunakan air.
Ibu juga bisa menggosokkan beberapa minyak kelapa ke kulitnya agar harumnya lebih segar dan bersih.
Namun, semakin bertambahnya usia, anak semakin aktif bergerak dan mengeluarkan keringat lebih banyak, sehingga anak butuh wangi-wangian tambahan agar harumnya segar setiap saat.