Hasil Penelitian, Diet Rendah Karbohidrat Ternyata Bisa Memperpendek Usia Anda
Selama beberapa dekade terakhir diet rendah karbohidrat (low-carb) menjadi bagian dari gaya hidup populer.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Selama beberapa dekade terakhir diet rendah karbohidrat (low-carb) menjadi bagian dari gaya hidup populer.
Banyak orang yang mengadaptasi diet ketogenik untuk menurunkan berat badan mereka.
Namun sebuah studi yang baru saja dipublikasikan, menunjukkan bahwa mengurangi karbohidrat melalui cara ini sebenarnya dapat menyebabkan harapan hidup yang lebih rendah.
Inilah alasan mengapa diet keto mungkin dianggap tidak sehat.
Dikutip dari laman Harpers Bazaar, Senin (20/8/2018), sebuah penelitian yang dilakukan selama periode 25 tahun pada 15.400 orang Amerika, menunjukkan bahwa mengkonsumsi karbohidrat jauh lebih sehat daripada mengurangi asupannya.
Selain itu, mengganti karbohidrat untuk protein nabati dan lemak alternatif jauh lebih sehat daripada menukarnya dengan produk yang memiliki bahan dasar hewani.
Penelitian yang diterbitkan di The Lancet Public Health mengandalkan para pesertanya untuk mengisi kuesioner tentang makanan dan minuman yang mereka konsumsi, serta ukuran porsinya.
Para ilmuwan itu kemudian memperkirakan proporsi kalori yang mereka peroleh dari karbohidrat, protein dan lemak.
Hasilnya menunjukkan bahwa mereka yang memperoleh sekitar 50 hingga 55 persen kalori dari karbohidrat, memilki resiko kematian paling rendah jika dibandingkan dengan karbohidrat ekstra rendah, karbohidtat rendah dan tinggi karbohidrat.
Mereka yang berada dalam kelompok perolehan 50 hingga 55 persen kalori dari karbohidrat itu diprediksi dapat hidup empat tahun lebih lama daripada mereka yang berada pada kelompok ekstra rendah karbohidrat atau mendapat kurang dari 30 persen energi dari karbohidrat.
Singkatnya, mereka yang mungkin hidup paling lama adalah peserta yang mengkonsumsi karbohidrat dalam jumlah sedang.
Selain temuan ini, para ilmuwan juga menemukan bahwa mengkonsumsi lebih banyak daging dan keju sebagai pengganti karbohidrat, daripada produk tanaman, bisa membuat berkurangnya kesempatan harapan hidup.
Mereka yang menukar karbohidrat dengan makanan yang berasal dari nabati, termasuk kacang-kacangan, akan benar-benar mendapatkan penurunan resiko pada kematian.
Dr Sara Seidelmann, rekan klinis dan penelitian dari kedokteran kardiovaskular di Brigham dan Rumah sakit wanita di Boston mengatakan diet rendah karbohidrat umumnya dilakukan masyarakat di wilayah Amerika Utara dan Eropa dan meningkatkan resiko kematian.
"Data kami menunjukkan bahwa diet rendah karbohidrat yang berbasis pada hewan, yang lazim dilakukan di Amerika Utara dan Eropa, mungkin menyebabkan rentang hidup yang lebih pendek secara keseluruhannya," kata Seidelmann.
"Sebaliknya, jika seseorang memilih untuk mengikuti diet rendah karbohidrat, maka bertukar karbohidrat untuk lebih banyak lemak dan protein nabati, mungkin benar-benar akan meningkatkan kehidupan anda secara sehat dan resiko penuaan lebih lama,".
Jadi anda harus akan berpikir dua kali untuk mengadopsi diet rendah karbohidrat ini dalam upaya menurunkan berat badan.
Terutama jika anda berencana menukar karbohidrat untuk produk hewani. (Tribunnews, Fitri Wulandari)
Sumber:harpersbazaar.com