Berapa Banyak Gula yang Masuk ke Tubuh Kita? Aman atau Tidak? Simak Penjelasan Dokter Cantik Ini
Data Survey Konsumsi Makanan individu (SKMI) Indonesia tahun 2014 menyatakan bahwa sebanyak 29,796 masyarakat Indonesia mengonsumsi gula harian lebih.
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Anisa Kurniasih
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pada dasarnya, gula merupakan unsur makanan yang sangat dibutuhkan sebagai satu di antara sumber karbohidrat yang paling penting dan paling mudah dicerna untuk memaksimalkan fungsi kerja tubuh dan otak.
Namun, untuk menghindari berbagai masalah kesehatan, ternyata World Health Organization (WHO) menganjurkan bahwa asupan gula dari semua sumber makanan dan minuman yang baik di konsumsi ada ukurannya.
Data tersebut disampaikan langsung oleh dr. Diana F. Suganda selaku seorang spesialis gizi klinik saat konferensi pers tentang Bulan Kesehatan Gigi Nasional 2018 yang diselenggarakan oleh Pepsodent pada Rabu (5/9/2018) di kawasan Setiabudi Jakarta Selatan.
dr. Diana menyampaikan bahwa menurut data WHO, takaran gula yang baik dikonsumsi ialah tidak melebihi 50 gram per hari untuk dewasa atau setara dengan empat sendok makan.
Berbeda dengan anak - anak, takarannya ialah 30 gram per hari untuk anak atau setara enam sendok teh, yang artinya kurang dari 10 persen dari total asupan energi.
Sayangnya, data Survey Konsumsi Makanan individu (SKMI) Indonesia tahun 2014 menyatakan bahwa sebanyak 29,796 masyarakat Indonesia mengonsumsi gula harian melebihi batas rekomendasi tersebut.
Baca: Praktis, Tapi Jangan Beri Anak Sereal Setiap Hari, Ini Menu Pilihan Rekomendasi Dokter Gizi Klinis
"Makanan atau minuman yang tidak manis sekalipun dapat mengandung gula tersembunyi yang bisa menjadi penyebab gigi berlubang, gula tersembunyi tersebut bisa hadir sebagai tambahan dalam makanan olahan, maupun secara alami di dalam bahan makanan," ujar dr. Diana F. Suganda selaku seorang spesialis gizi klinik, Rabu (5/9/2018).
Menurutnya, gula memang sangat sulit untuk dihindari, bahkan ketika seseorang mulai menerapkan pola gaya hidup sehat.
Beberapa jenis makanan dan minuman yang dianggap sehat pun ternyata tidak luput dari kandungan gula tersembunyi.
Contohnya ialah buah-buahan baik buah asli maupun hasil olahannya, sereal, biskuit atau roti gandum, granola, minuman oat, puding, jeli, dan agar-agar atau jenis minuman seperti minuman isotonik, minuman diet, susu kacang, susu beras, susu almond, dan banyak lainnya.
dr. Diana pun menyarankan bahwa untuk meminimalisir gula yang berlebihan, kita harus pintar untuk menentukan asupan makanan untuk dikonsumsi.
"Jadi kita harus pintar memilih makanan yang akan kita konsumsi, jangan sampai pagi siang dan malam makanannya semua mengandung gula karena dampak yang akan dirasakan bukan saat itu juga namun dalam jangka waktu lama, " ujar dr. Diana.
Menurutnya, saat membeli makanan kemasan pun harus dilihat dulu berapa takaran gulanya, karena perlu diketahui, dari mulai nasi hingga bumbu masakan pun secara tidak langsung sebenarnya ada kandungan gula yang tersembunyi yang sering tidak kita sadari.