Jangan Panik dan Cari Obat Saat Anak Diare, Keluarnya Feses Jangan Dibikin Mampet, Cukupi Nutrisinya
Bagaimana menangani anak yang diare? Tak usah kelewat panik/khawatir berlebih karena tubuh memiliki mekanis-me yang tangguh dalam melawan penyakit.
Editor: Anita K Wardhani
Itulah mengapa banyak kalangan yang tidak menganjurkan peng-gunaan obat-obatan untuk menganggulangi mencret, baik obat tradisional maupun modern.
Idealnya, kita justru harus membiarkannya terjadi.
Akan tetapi tentu saja selama diare berlangsung, si kecil tetap harus selalu mendapat asupan nutrisi dan cairan.
Rumus sederhananya, suplai harus lebih banyak masuk ketimbang yang dikeluarkan lewat mencret.
Jadi, sebetulnya perawatan anak diare bisa dilakukan orangtua sendiri dengan memperbanyak asupan ASI (jika bayi masih minum ASI) disamping cairan lain dan makanan.
Untuk sementara waktu ganti dulu susunya dengan susu rendah atau malah tanpa laktosa. Ada baiknya bantu juga dengan pemberian larutan gula-garam/oralit atau oralit khusus anak dengan citarasa buah-buahan yang disukai anak.
Selama diare sebaiknya hindari buah-buahan, kecuali pisang. Kandungan zat pektin dalam pisang dipercaya mampu mengeraskan tinja.
Langkah-langkah tersebut perlu dilakukan agar anak terhindar dari dehidrasi sekaligus meningkatkan daya tahan tubuhnya. Dengan imunitas yang baik diharapkan tubuh anak akan mampu memusnahkan sendiri penyakitnya itu.
Sebaliknya, jika orangtua panik lantas langsung memberi obat antidiare kepada anak, akibatnya virus, bakteri, dan penyebab lainnya tidak bisa dikeluarkan dari dalam tubuh.
Padahal bila dibiarkan, bisa menyebabkan usus luka, bulu-bulu usus gundul, dan tubuh anak keracunan.
Dampak lanjutannya, muncul aneka keluhan, seperti perut kembung, mulas, dan nafsu makan menurun.
Jika kondisinya tidak kunjung membaik disertai gejala lesu, tidak ceria, rewel, tidak nafsu makan dan minum, mengeluh sakit terutama sekitar perut, BAB tidak kunjung normal, sebelum hari ketiga bawa anak ke dokter atau rumah sakit segera.
Sedangkan jika BAB cair dan bersifat menyembur pada bayi, sebaiknya jangan menunda-nunda waktu lagi. Dalam waktu maksimal 1x24 jam si kecil harus sudah mendapat penanganan tim medis.
Begitu juga diare pada anak yang lebih besar. Kalau dalam sehari dia tampak lemas, tidak bergairah, BAB selalu cair dan menyembur, segera larikan ke rumah sakit terdekat.