Mengapa Nafsu Makan Berlebihan Kala Stres Melanda?
Nafsu makan memang seringkali meningkat saat pikiran dipenuhi oleh tekanan atau stres. Makan berlebihan seolah tak bisa ditahan.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNEWS.COM - Nafsu makan memang seringkali meningkat saat pikiran dipenuhi oleh tekanan atau stres. Makan berlebihan seolah tak bisa ditahan.
Menurut psikolog dari Cleveland Clinic, Susan Albers, stres dan peningkatan nafsu makan memang saling berkaitan.
Pada beberapa orang, stres menyebabkan mereka mengabaikan isyarat lapar dan mengalami penurunan nafsu makan.
Sebaliknya, ada pula yang justru makan berlebihan saat stres melanda.
Baca: Menjawab Kemungkinan Penderita Stroke Bisa Sembuh dan Hidup Normal
"Mereka yang mengalami penurunan nafsu makan sangat fokus dengan stres yang mereka rasakan hingga mengabaikan isyarat lapar. Sebaliknya, orang yang makan berlebihan menjadikan makanan sebagai pelampiasan," ucap Albers.
Otak mengirimkan isyarat ke tubuh kita ketika kita merasa stres.
Hal itu bagian dari respons "Fight atau flight" yang membantu menghadapi ancaman yang dirasakan di lingkungan.
Saat stres melanda, hormon kostrisol atau hormon stres meningkat.
Baca: Tiga Hal yang Membuat Kadar Asam Urat Tinggi
Peningkatan hormon ini membuat kita mendambakan makanan manis, asin, dan berlemak.
Hal ini disebabkan karena otak berpikir membutuhkan bahan bakar untuk melawan segala ancaman yang menyebabkan stres.
Tak hanya mempengaruhi nafsu makan, riset juga menunjukan adanya pengaruh stres pada metabolisme.
Menurut para ahli, stres bisa memicu perlambatan metabolisme sehingga tubuh membakar kalori lebih sedikit.
Hal ini bisa mengarah pada peningkatan berat badan.
Cara mengatasi