Jangan Anggap Sepele Nyeri Dada
Bila nyeri menjalar ke lengan, leher, rahang, dan tembus ke belakang, serta diiringi sesak napas dan keringat dingin segera ke dokter
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Adanya rasa nyeri pada dada manusia tidak bisa dianggap remeh karena bisa jadi merupakan gejala dari serangan jantung.
Nyeri dada adalah kondisi ketika dada terasa seperti tertusuk, perih, atau tertekan yang bisa terjadi di dada sebelah kanan, sebelah kiri, atau dada tengah.
Nyeri dada tidak boleh diabaikan, karena bisa jadi merupakan gejala dari serangan jantung.
Nyeri dada dapat berlangsung sangat singkat atau terjadi selama berhari-hari, tergantung pada penyebabnya.
Untuk mendapat penanganan yang tepat, segera periksakan diri ke dokter, terutama bila nyeri menjalar ke lengan, leher, rahang, dan tembus ke belakang, serta diiringi sesak napas dan keringat dingin.
Hal tersebut terungkap dari diskusi kesehatan melalui Webinar Kesehatan yang diselenggarakan Siloam Hospitals Dhirga Surya Medan, Sabtu (19/09/2020) dan diikuti ratusan peserta dari berbagai wilayah di Sumatera, termasuk para dokter spesialis dari Siloam Hospitals Jambi dan Siloam Hospitals Palembang.
Baca: Jenguk Warga Dikira Sakit Jantung, 13 Orang Tertular Covid, 2 Desa di Ponorogo Langsung Lockdown
Dokter spesialis, dr. Tri Adi Mylano, Sp.JP (K), FIHA., dari Siloam Hospitals Dhirga Surya Medan mengatakan, akan penyebab nyeri dada sangat bervariasi. Namun, kondisi tersebut dinilai berbahaya bila disebabkan oleh penyakit jantung dan pembuluh darah.
"Rasa nyeri pada wilayah organ dada manusia merupakan tanda akan timbulnya serangan jantung akibat berbagai faktor internal pada jantung, misalnya adanya sumbatan pada aliran darah dan pembuluh darah hingga melemahnya kerja jantung dan peradangan", tutur dr. Tri Adi Mylano, Sp.JP (K), FIHA., dari Siloam Hospitals Dhirga Surya Medan.
Selain penyakit jantung, nyeri dada juga bisa disebabkan oleh kondisi lain, di antaranya penyakit paru-paru, seperti penyumbatan pembuluh darah di paru-paru (emboli paru), radang pada selaput yang membungkus paru-paru (pleuritis), tekanan yang tinggi pada pembuluh darah di paru-paru (hipertensi pulmonal), abses paru, dan atelektasis atau paru-paru yang kempis (kolaps).
Tri Adi Mylano pun mengatakan pada penderita jantung dengan gejala awal nyeri dada, semakin meningkat bahkan dalam kurun beberapa tahun terakhir, penderitanya diketahui dari pasien yang berusia muda.
"Paling umum diketahui, nyeri dada disebabkan karena adanya gejala penyakit jantung. Biasanya nyeri akan menjalar ke leher, bahu hingga ke rahang", tutur Tri Adi Mylano.
Baca: Sekda DKI Saefullah Meninggal karena Infeksi Covid-19 yang Menyerang Jaringan Paru
Adapun yang mengalami nyeri dada juga dapat mengalami keluhan lain sesuai penyakit yang dialaminya, seperti mulut terasa pahit, sulit menelan, batuk, atau timbul ruam pada kulit.
dr. Tri Adi Mylano, Sp.JP (K), FIHA., dari Siloam Hospitals Dhirga Surya Medan ini pun menyarankan agar masyarakat yang merasakan gejala nyeri pada dada agar segera deteksi dini.
"Atau segera ke IGD rumah sakit terdekat bila merasakan nyeri dada seperti ditekan, menjalar ke rahang, lengan, leher, atau tembus ke belakang dengan disertai keringat dingin, pusing juga muntah dan jantung berdebar", imbuhnya mengingatkan.