Jangan Lengah, Penyakit DBD Berpotensi Alami Peningkatan di Musim Hujan
Pasalnya penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti ini sering kali terjadi di musim hujan.
TRIBUNNEWS.COM - Selain harus waspada terhadap virus Covid-19, masyarakat juga perlu menjaga diri agar tidak menderita penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Pasalnya penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti ini sering kali terjadi di musim hujan.
Dilihat secara angka, dalam keterangan tertulis pada pertengahan Desember 2020 lalu, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik, Kementerian Kesehatan, Didi Budijanto mengatakan, ada lima kabupaten/kota dengan kasus DBD tertinggi, yaitu Buleleng 3.313 orang, Bandung 2.547 orang, Kota Bandung 2.363 orang, Sikka 1.786 orang, dan Gianyar 1.717 orang.
Menurutnya, untuk menekan angka penyebaran penyakit tersebut, setiap orang perlu segera melapor ke fasilitas pelayanan kesehatan apabila menemukan gejala terinfeksi DBD.
Selanjutnya, salah satu hal yang tidak kalah penting adalah dengan melakukan pencegahan. Setiap orang perlu rajin menguras, menutup penampungan air, mengubur barang bekas, memanfaatkan ikan pemakan jentik nyamuk, dan menggunakan obat pengusir nyamuk.
Menyadari pentingnya langkah pencegahan, Enesis Group melalui Yayasan Enesis Indonesia menyalurkan bantuan berupa Soffel Anti Nyamuk untuk perlindungan DBD, Amunizer Vit C 1000mg, Antis Hand Sanitizer, Kispray Anti Kuman, dan Plossa Minyak Aromaterapi Eukaliptus kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Bali. Selanjutnya, bantuan tersebut akan segera disalurkan ke masyarakat di Provinsi Bali.
Menurut Ketua Yayasan Enesis Indonesia Elkana Lewerissa mengatakan bantuan tersebut sengaja diberikan karena pihaknya melihat di beberapa kota/kabupaten di Indonesia mengalami peningkatan jumlah penderita penyakit DBD. Ia juga menjelaskan, selain menyalurkan donasi untuk provinsi Bali, Yayasan Enesis Indonesia juga memberikan bantuan ke RSUD Wangaya dan Provinsi Jawa Barat.
“Kita melihat bahwa 3 kabupaten di Bali masuk dalam 5 kota/kabupaten dengan kasus tertinggi, saat ini kita sudah sangat berjuang melawan COVID-19 tapi jangan sampai lupa akan DBD, maka kita mau memberikan bantuan tidak hanya untuk COVID-19 tapi juga untuk menekan angka DBD,” ujar Elkana.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Bali, I Made Rentin mengatakan, pihaknya sangat berterima kasih kepada Yayasan Enesis Indonesia.
“Saya mewakili Bapak Gubernur selaku Ketua Satgas dan Bapak Sekertaris Daerah sebagai Ketua Harian, menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada Yayasan Enesis Indonesia,” kata I made Rentin.
Ia menambahkan, bantuan yang diberikan oleh Yayasan Enesis Indonesia tidak hanya dapat dimanfaatkan untuk mencegah penyakit DBD, namun juga bisa digunakan untuk meminimalisir penyebaran Covid-19 di Provinsi Bali.
“Satgas meyakini bahwa didalam upaya percepatan penanggulangan COVID-19 tidak bisa melakukan sendiri, perlu peran aktif semua pihak, seperti yang dilakukan Yayasan Enesis Indonesia ini. Melalui bantuan ini kami juga diingatkan bahwa ditengah berkonsentrasi penuh terhadap COVID-19, kita tidak boleh lengah terhadap potensi bencana lain yaitu DBD. Saya selaku Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali, menerima dengan baik bantuan yang diberikan dan akan kami distribusikan kepada masyarakat. Kita juga berharap pandemi COVID-19 cepat berlalu sehingga aktivitas kembali normal, terutama Bali yang menggantungkan kehidupannya dari sektor pariwisata,” ungkapnya.
Berkomitmen Untuk Kesehatan Masyarakat Indonesia
Selain menghadirkan berbagai produk kesehatan, Enesis Group berkomitmen untuk meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia apalagi di masa pandemi seperti saat ini. Dimana menjaga kesehatan merupakan hal perlu dilakukan agar tidak mudah terinfeksi virus.
Sebagai langkah kongkret yang telah dilakukan oleh Enesis Group adalah menjalin kolaborasi bersama dengan berbagai pemangku kepentingan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Selanjutnya, pihaknya juga memberikan bantuan sebanyak 144ribu botol Antis Hand Sanitizer kepada warga Indonesia di Wuhan, Paket Kesehatan kepada BNPB, Vitamin C 1000mg gratis kepada masyarakat yang terdampak COVID-19, 10.000 paket Kesehatan kepada public transport (Kereta, Trans Jakarta dan Bandara) dan 5.000 Vitamin kepada tenaga medis di Surabaya.
Penulis: Dea Duta Aulia/Editor: Dana Delani