6 Makanan Terbaik untuk Mencegah Sakit Mag, Pisang hingga Brokoli
Berikut makanan dengan kandungan antibiotik dan penekan asam terbaik yang bisa membantu mencegah dan menyembuhkan sakit mag.
Penulis: Fitriana Andriyani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Sakit mag menjadi masalah kesehatan yang banyak dikeluhkan banyak orang.
Penyakit yang juga disebut sebagai tukak lambung ini merupakan luka terbuka yang berkembang di lapisan dalam perut dan bagian atas usus kecil.
Gejala sakit mag yang paling umum adalah rasa nyeri di ulu hati.
Banyak yang beranggapan bahwa sakit mag adalah stres, tetapi sebenarnya penyakit ini disebabkan oleh bakteri Helicobacter pylori.
Itulah sebabnya, sakit mag sering diobati dengan antibiotik bersama dengan penekan asam.
Kandungan antibiotik dan penekan asam tersebut dapat dijumpai di beberapa bahan makanan.
Baca juga: Dapat Menurunkan Kolesterol Jahat, Ini 5 Manfaat Jamur Hitam yang Jarang Diketahui
Berikut makanan terbaik yang bisa membantu mencegah dan menyembuhkan sakit mag, dikutip Tribunnews.com dari Drfarrahmd.com.
1. Madu
Madu menjadi obat tradisional yang telah digunakan selama berabad-abad.
Dengan sifat anti bakteri yang dimilikinya, madu terkadang diaplikasikan pada luka bakar dan luka terbuka lainnya.
Dengan sifat tersebut, madu dapat membantu mencegah bakteri Helicobacter pylori.
Minumlah satu sendok makan madu murni yang belum diolah pada padi dan malam hari untuk meredakan nyeri sakit mag.
Oleskan madu pada roti atau biskuit agar dapat lebih lama bertahan di dalam perut.
Karena bakteri Helicobacter pylori tumbuh lambat, pastikan untuk terus mengonsumsi madu sampai gejala mag hilang.
Baca juga: Anak Bisa Mengidap Diabetes, Mengapa? Ini yang Terjadi Pada Tubuhnya
2. Brokoli dan kembang kol
Brokoli dan kembang kol memiliki kandungan sulforaphane, senyawa yang diyakini bisa mematikan Helicobacter pylori.
Dalam sebuah penelitian, 78% penderita mag bisa sembuh setelah mengkonsumsi setengah cup sayuran ini dua kali sehari selama tujuh hari.
Penelitian lain pada tikus menunjukkan bahwa ekstrak sulforaphane berhasil menghancurkan bakteri di saluran pencernaan tikus.
Brokoli tidak hanya menyembuhkan sakit mag, tetapi juga akan menyediakan vitamin C lebih dari satu hari dan serat dalam jumlah yang banyak.
Dengan kebutuhan serat yang tercukupi, Anda akan lebih mudah terhindar dari mag.
Baca juga: Kolesterol Bermanfaat untuk Tubuh Tapi Ada Batasnya, Ini Tips Pencegahan dan Kenali Gejala-gejalanya
3. Kubis
Para ilmuwan meyakini asam amino glutamin pada kubis dapat menyembuhkan sakit mag.
Glutamin membantu memperkuat lapisan mukosa usus dan meningkatkan aliran darah ke perut.
Tak hanya membantu mencegah sakit mag, kandungan glutamin pada kubis juga dapat mempercepat penyembuhan luka yang ada.
Untuk mengobati atau mencegah sakit mag, Anda dianjurkan mengkonsumsi kubis dalam keadaan mentah.
4. Yogurt
Produk olahan susu seperti yogurt dan kefir (susu fermentasi) mengandung bakteri baik yang dapat menghambat pertumbuhan Helicobacter pylori.
Orang yang makan produk susu fermentasi seperti yogurt setidaknya tiga kali seminggu jauh lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami sakit mag.
Konsumsilah yogurt dan susu fermentasi lainnya setidaknya sekali sehari.
Usahakan mengkonsumsi produk yang murni karena produk yang sudah dimaniskan kurang efektif membunuh Helicobacter pylori.
5. Pisang Raja
Tekstur lengket pada pisang raja membantu menenangkan selaput lendir yang meradang dan teriritasi.
Pisang raja bekerja lebih baik dalam keadaan mentah dengan kulit yang masih hijau.
Anda dapat memakan pisang yang masih hijau dengan merebusnya seperti kentang.
Hindari memakan pisang yang digoreng karena lemak pada minyaknya dapat memperparah sakit mag.
6. Makanan berserat tinggi: buah, sayur, kacang-kacangan
Serat memiliki peran dalam mencegah sakit mag, terutama di usus dua belas jari.
Sejumlah penelitian menemukan bahwa orang yang mengonsumsi makanan tinggi serat memiliki risiko lebih rendah terkena sakit mag.
Serat memperlambat pengosongan lambung, dengan demikian mengurangi waktu lapisan lambung dan duodenum terpapar asam pencernaan.
Serat larut mampu membentuk lapisan licin di perut yang bertindak sebagai pembatas antara lapisan lambung dan asam lambung yang korosif.
Adapun makanan yang mengandung serat tinggi antara lain buah-buahan seperti beri, pir, melon, jeruk; sayuran seperti brokoli, wortel, jagung manis; kacang-kacangan seperti polong dan buncis.
Pedoman kesehatan umum menyarankan untuk mengonsumsi 25 hingga 35 gram serat sehari.
(Tribunnews.com/Fitriana Andriyani)