Berpuasa Pulihkan Kekebalan Tubuh, Bagaimana Jika Terinfeksi Covid-19, Tetap Puasa atau Dibatalkan?
Menjalani ibadah puasa diyakini dapat memulihkan sistem kekebalan tubuh anda selama bulan suci Ramadan. Bagaimana dengan pasien covid-19?
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, DUBAI - Menjalani ibadah puasa diyakini dapat memulihkan sistem kekebalan tubuh anda selama bulan suci Ramadan. Bagaimana dengan pasien covid-19? Tetap puasa atau dibatalkan?
Namun, jika seseorang diketahui positif terinfeksi virus corona (Covid-19), sangat disarankan bagi mereka untuk berbuka puasa demi menghindari komplikasi gangguan kesehatan.
Seperti yang disampaikan Ahli gizi di Aster Hospital Mankhool Uni Emirat Arab (UEA), Sushma Ghag.
Baca juga: Kasus Varian Corona Eek atau E484K yang Heboh di Tokyo Ditemukan di Jakarta, Lebih Cepat Menular
Baca juga: Panduan Ibadah di Bulan Ramadhan dari Kemenag: Sahur dan Buka Puasa Dianjurkan Dilakukan di Rumah
"Virus Covid-19 telah menginfeksi jutaan orang di seluruh dunia dan menewaskan ribuan orang, terutama penderita immunodeficiency. Menjaga kebersihan yang baik dan sistem kekebalan yang kuat dianggap sebagai tindakan pencegahan yang efektif untuk melawan virus ini," kata Ghag.
Ia kemudian menambahkan bahwa melakukan kegiatan olah raga modern dan mengkonsumsi nutrisi yang tepat juga menjadi faktor terpenting dalam mendukung fungsi kekebalan tubuh.
Sementara itu Dokter Umum di Klinik Aster Abu Shagarah, Dr Haris Chundiyan Moochi mengatakan vaksin Covid-19 bisa dilakukan saat berpuasa karena tindakan ini tidak akan membatalkan puasa.
Namun, jika seseorang mengalami demam atau gejala lain setelah melakukan vaksinasi saat berpuasa, maka mereka dianjurkan berbuka puasa dan segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan perhatian dan pengobatan yang diperlukan.
"Lebih baik tidak memaksakan diri berpuasa saat anda terdeteksi positif Covid-19 dan bergejala, karena anda mungkin perlu mengkonsumsi obat untuk menangani gejalanya. Jika seseorang positif Covid-19 tanpa gejala, mereka dapat terus berpuasa," kata Dr Moochi.
Sedangkan menurut Sushma, ada banyak penelitian yang menunjukkan bahwa berpuasa dapat berpengaruh positif terhadap sistem kekebalan tubuh.
"Sudah banyak penelitian tentang pengaruh ramadan terhadap sistem kekebalan tubuh, yang menunjukkan bahwa puasa dapat memulihkan sistem kekebalan tubuh. Sistem imun dalam tubuh manusia merupakan komponen yang terdiri dari sel dan molekul yang berperan dalam pertahanan terhadap infeksi," papar Sushma.
Dikutip dari laman Khaleej Times, Selasa (6/4/2021), berpuasa setidaknya selama tiga hari memungkinkan tubuh untuk mulai memproduksi sel darah putih baru.
Sel darah putih baru inilah yang akan meremajakan sistem kekebalan untuk melawan infeksi.
Penelitian telah menunjukkan banyaknya manfaat jika seseorang berpuasa.