Tips Mengurangi Risiko Ruam dan Iritasi Kulit Pada Bayi
Kulit bayi memang rawan mengalami iritasi. Khususnya ruam popok. Sebab, bayi hampir mengenakan popok sepanjang harinya.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kulit bayi memang rawan mengalami iritasi. Khususnya ruam popok.
Sebab, bayi hampir mengenakan popok sepanjang harinya. Karena itulah, iritasi di sekitar area popok tidak dapat dihindari.
Namun, orangtua dapat mencegah hal itu terjadi.
Hal ini diungkapkan oleh Praktisi Keperawatan Perinatologi, Ns Novardian, M Kep Sp Kep An.
Sebelumnya, langkah awal yang dilakukan oleh orangtua adalah mengetahui jenis kulit bayi.
Jika kulit bayi terhitung sensitif, maka mandikan bayi dengan air hangat 2-3 kali sehari. Selanjutnya ganti popok kecil ketika terlihat basah dan lembab.
Baca juga: Kulit Bayi Sensitif, Rentan Alami Ruam Popok, Apa yang Harus Diketahui Orangtua untuk Mencegahnya?
Gunakan tisu basah khusus bayi yang tidak berbahan pewangi atau alkohol. Selain kedua bahan tersebut, Novardian menyebutkan ada zat lain yang perlu dihindari.
Bahan ini biasanya ditemukan sebagai bahan dasar kosmetik. Di antaranya seperti Paraben dan petroleum. Kalau ditemukan dalam produk, maka disarankan untuk tidak usah digunakan.
Selain itu yang paling utama adalah perhatikan ukuran popok. Sesuaikan popok dengan ukuran bayi. Jangan terlalu sempit atau pun besar.
Ukuran popok yang terlalu besar dapat menyebabkan kulit lembab. Di sisi lain, popok yang sempat dapat membuat bayi kurang nyaman dan berisiko terjadinya iritasi.
"Pastikan tidak ada bahan berbahaya di dalam produk. Lalu ketika menggunakan produk popok, sesuaikan badan bayi. Terlalu kecil menyebabkan irirtasi dan gesekan,"pungkasnya.