Mengenal Ulkus Dekubitus: Gejala, Faktor Risiko, Pencegahan hingga Pengobatan
Berikut ini tentang Ulkus Dekubitus, mulai dari tingkatan, pencegahan hingga pengobatan ulkus dekubitus.
Editor: Inza Maliana
Kurangnya pasokan oksigen dan makanan menyebabkan jaringan menjadi rusak dan membentuk luka (ulkus).
Gangguan aliran darah pada kulit dalam jangka waktu lama, juga menyebabkan tidak adanya sel darah putih yang diperlukan untuk memerangi infeksi.
Ketika ulkus sudah terbentuk pada kulit, bakteri dapat menginfeksi dan merusak jaringan kulit.
Baca juga: Penyakit Kanker Ditanggung BPJS Kesehatan, Simak Pencegahannya Sebelum Terlambat
Siapa yang beresiko terkena ulkus dekubitus?
Mengutip dari Healthline, berikut faktor risiko yang mengalami ulkus dekubitus.
- Berdiam di tempat tidur setelah operasi atau karena penyakit
- Tidak dapat bergerak atau mengubah posisi sendiri saat berbaring di tempat tidur atau duduk di kursi roda
- Berusia di atas 70 tahun, karena orang dewasa yang lebih tua lebih cenderung memiliki kulit yang rapuh dan kesulitan mobilitas
- Merokok
- Mengalami obesitas
- Tidak mendapatkan nutrisi yang cukup dalam asupan yang dapat mempengaruhi kondisi kulit
- Mengalami inkontinensia urin atau usus
- Memiliki kondisi kronis yang dapat membatasi sirkulasi darah atau membatasi mobilitas Anda, seperti:
Diabetes, aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah), gagal jantung, gagal ginjal, penyakit Parkinson, dan sklerosis ganda.
Baca juga: Faktor Penyebab Terjadinya Urine Berbusa: Penyakit Ginjal, Dehidrasi, hingga Diabetes
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.