Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Siapa Saja yang Berisiko Mengalami Anemia?

Jenis anemia yang paling banyak ditemui adalah karena kekurangan zat besi. Itu tak hanya terjadi di Indonesia, tapi dunia.

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
zoom-in Siapa Saja yang Berisiko Mengalami Anemia?
https://www.healthline.com
7 Tanda Anemia, Perhatikan Tubuhmu Sebelum Terlambat! 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jenis anemia yang paling banyak ditemui adalah karena kekurangan zat besi. Tidak hanya di Indonesia, tapi juga dunia.

Menurut dr Santi dari Medical Center Kompas Gramedia group, ada beberapa orang yang rentan mengalami anemia.

Pertama, orang yang mengalami kesulitan makan. Terutama mereka yang tidak makan sayuran berdaun hijau, atau protein hewani yang bewarna merah.

Ini berisiko tinggi untuk menderita anemia kekurangan zat besi.

Hal ini juga berlaku pada vegetarian. Oleh karena itu dr Santi mengajak untuk benar-benar memilih makanan baik. 

Baca juga: Anemia Saat Remaja, Berisiko Lahirkan Bayi Stunting

Baca juga: Boleh Diet Tapi Jangan Sampai Anemia, Perhatikan Beberapa Hal Berikut

Mengetahui apa saja yang baik untuk dimakan supaya terhindar anemia kekurangan zat besi

Berita Rekomendasi

Kedua, anemia juga disebabkan karena kebutuhan zat besi meningkat ketika masa pertumbuhan. Misalnya pada remaja yang sedang dalam masa tumbuh kembang.

Atau orang perempuan yang masih di masa produktif. Kalau perempuan masa produktif akan terus mengalami menstruasi. Selama menstruasi, darah akan keluar dari rahim. 

Baca juga: Manfaat Buah Kelengkeng Bagi Kesehatan: Mencegah Anemia hingga Menurunkan Peradangan

"Sehingga tubuh membutuhkan darah pengganti. Darah bisa diproduksi kembali jika sumber energi cukup. Sumbernya adalah makanan tadi. Kalau makan jelek mau gak mau jumlahnya bisa didapat sedikit,"ungkapnya pada kanal YouTube Sonora FM dikutip, Senin (27/12/2021).

Ketiga, ada juga orang yang sering melakukan donor darah. Donor darah memang sangat baik. Namun, apa bila dilakukan terlalu sering, misalnya satu bulan hingga dua bulan sekali, maka berisiko menyebabkan anemia

"Donor darah pada perempuan 4 bulan sekali paling cepat. Kalau pria tiga bulan sekali. Karena perempuan ada menstruasi selama sebulan sekali," kata dr Santi menambahkan.

Keempat, orang lanjut usia pun berisiko mengalami anemia. Ini dikarenakan fungsi penyerapan buruk, dan asupan makanan berkurang. Di sisi lain, mungkin nafsu makan berkurang. 

"Selain itu gigi goyah sehingga makan sulit. Anemia juga terjadi pada orang yang mengalami masalah saluran pencernaan. Misalnya cacingan. Makan bagus, tapi yang sehat cacingnya," pungkas dr Santi. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas