Benarkah Bayi Kuning Karena Kekurangan Asupan ASI? Yuk Simak Penjelasan Dokter
Breast milk jaundice (BMJ) yakni penyakit kuning(hiperbilirubinemia) pada bayi baru lahir yang terkait dengan pemberian ASI.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Konsumsi air susu ibu atau ASI yang sulit membuat asupan bayi berkurang. Hal ini, menurut dr Lucia Nauli Simbolon Sp A Msc sulit menghilangkan bilirubin.
Bilirubin adalah zat yang terbentuk secara normal dari proses penguraian sel darah merah di dalam tubuh.
Menurut dr Lucu, jika kadar bilirubin berlebih, maka dapat menyebabkan warna kuning pada bayi.
Pada dasarnya, sebagian besar bayi yaitu 60 persen untuk kelahiran normal dan 80 persen prematur mengalami kekuningan.
"Bilirubin setelah metabolisme di hati, akan keluar urin dan feses. Untuk terjadi hal itu harus ada asupan makanan dulu atau asupan ASI," ungkapnya pada siaran Radio Kesehatan, Kamis (30/12/2021).
Baca juga: Mengapa Warna Kulit Kuning Pada Bayi Baru Lahir? Ketahui Penyebabnya
Baca juga: Kadar Bilirubin Tinggi, Anak Kedua Ringgo dan Sabai Morscheck Masih Disinar, Belum Boleh Pulang
Namun ada 2-4 persen pasien biasanya baru nampak kuning di awal minggu kedua.
Hal ini dikarenakan breast milk jaundice (BMJ) yakni penyakit kuning(hiperbilirubinemia) pada bayi baru lahir yang terkait dengan pemberian ASI.
"Disebut dengan breast milk aundice karena kandungan ASI-nya. Tapi presentasi lebih sedikit. Karena memang kebanyakan penyebabnya karena asupan asi yang kurang," kata dr Lucu menambahkan.
Namun menurut dr Luci hal ini umum terjadi. Karena biasanya dua minggu pertama setelah melahirkan memang susah sekali untuk ASI keluar.
"Mungkin operasi masi nyeri pasca operasi, posisi perekatan ASI tidak langsung bisa. Kadang jadi nampak terlihat kuning," kata dr Luci lagi.