Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Dianjurkan Setiap Hari, Ini Cara Komsumsi Vitamin D yang Benar Menurut Dokter

Vitamin D3 berfungsi meningkatkan daya tahan tubuh sehingga mencegah berbagai penyakit serta membantu proses penyembuhan penyakit.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Dianjurkan Setiap Hari, Ini Cara Komsumsi Vitamin D yang Benar Menurut Dokter
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Petugas melayani konsumen yang membeli vitamin di salah satu apotek di Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (29/6/2021). Lonjakan kasus positif Covid-19 di Indonesia saat ini membuat permintaan vitamin meningkat. Vitamin yang banyak dicari adalah vitamin C dan D guna meningkatkan imunitas tubuh di masa pandemi. Tribun Jabar/Gani Kurniawan 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Vitamin D merupakan vitamin yang sangat dibutuhkan tubuh.

Vitamin ini berfungsi untuk menguatkan gigi dan tulang hingga meningkatkan imunitas.

Selain untuk pasien Covid-19, vitamin D3 berfungsi meningkatkan daya tahan tubuh sehingga mencegah berbagai penyakit serta membantu proses penyembuhan penyakit.

Lantas, bagaimana cara komsumsi vitamin D yang aman bagi tubuh?

Berikut penjelasan Ketua Perhimpunan Alergi dan Imunologi Indonesia Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, Sp.PD-KAI, FINASIM.

"Memang dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan sehari- terkait vitamin D. Mengonsumsi vitamin D3 dosis 1000 IU bisa dilakukan, tapi kalau mau tepat memang harus cek darah. Kalau memang rendah kita bisa menganjurkan sampai 5.000 IU sehari-harinya, apalagi kalau ada penyakit,” katanya, Jumat (11/2/2022).

Baca juga: Bolehkah Minum Vitamin saat Perut Kosong? Berikut Hal yang Perlu Diperhatikan soal Konsumsi Suplemen

Berita Rekomendasi

Vitamin D bersifat meregulasi sistem imun serta meningkatkan aktivitas sel imun dalam melawan virus dan bakteri.

Ia mengemukakan, mengonsumsi vitamin D3 1000 IU satu kali sehari tanpa periksa darah adalah dosis yang aman.

"Mengonsumsi vitamin D3 ini sebaiknya dikonsumsi pada pagi hari bersama makanan karena larut dalam lemak," ujar Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Alergi Imunologi RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta ini.

Berdasarkan studi terbaru yang dipublikasikan di jurnal PLOS ONE, vitamin D berperan penting dalam mencegah gejala berat pasien Covid-19.

Studi ini melibatkan 1.176 pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit pada April 2020 sampai Februari 2021.

Penelitian tersebut juga mengungkap bahwa tingkat mortalitas pasien Covid-19 dengan defisiensi vitamin D berkisar di angka 25,6 persen. Sedangkan, tingkat mortalitas pada pasien Covif-19 dengan kadar vitamin D yang mencukupi jauh lebih rendah, yaitu 2,3 persen.

Untuk menjamin ketersediaan Vitamin D, pemerintah melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) kini telah memperbarui aturan.

Sebelumnya di Indonesia hanya boleh diproduksi Vitamin D dengan dosis 400 IU, tapi untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan maka dosis di atas 1000 IU bisa diproduksi.

Dalam Pedoman Tatalaksana Covid-19 Edisi 4 yang disusun oleh 5 organisasi profesi kedokteran dan dirilis pada Januari 2022 menjelaskan, vitamin D3 1000 IU - 5000 IU digunakan sebagai terapi pasien dengan seluruh tingkat gejala. Pemberian Vitamin D3 dilakukan selama 14 hari.

Perusahaan farmasi Indonesia menjamin ketersediaan dengan memproduksi dan mengedarkan Vitamin D3 1000 IU sesuai aturan BPOM. Satu perusahaan farmasi yang memproduksi Vitamin D3 1000 IU adalah PT Dexa Medica melalui produk Oxyvit D3 dengan sediaan softgel yang halal, berbentuk oil.

"Kami berupaya terus mengembangkan kapabilitas dan kapasitas untuk menghasilkan produk yang bermutu tinggi. Melalui komitmen kuat terhadap mutu tersebut, kami ingin memenuhi kebutuhan masyarakat untuk produk kesehatan, termasuk produk Vitamin D3,” ungkap Presiden Direktur PT Dexa Medica, V Herry Sutanto.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas