Retina Mata Bisa Lepas dan Alami Kebutaan, Ketahui Tanda-Tanda dan Penanganannya
Gangguan pada retina harus ditanggapi serius karena dapat berpotensi mengganggu penglihatan secara permanen alias kebutaan
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Retina merupakan jaringan saraf yang berada pada bagian belakang bola mata karena berperan sangat penting dalam proses melihat.
Retina memiliki fungsi menerima dan mengolah cahaya yang masuk ke mata kemudian meneruskannya ke otak untuk diterjemahkan.
Oleh karena itu, gangguan pada retina harus ditanggapi serius karena dapat berpotensi mengganggu penglihatan secara permanen alias kebutaan.
Salah satu gangguan pada rentina mata adalah Ablasio retina regmatogen atau rhegmatogenous retinal detachment yaitu merupakan kondisi lepasnya lapisan retina yang diakibatkan oleh lubang atau robekan pada retina.
Kegawat daruratan pada organ mata ini berpotensi menyebabkan kebutaan dan risikonya semakin meningkat seiring dengan bertambahnya usia.
Baca juga: Jangan Tertukar! Ini Bedanya Retinal dan Retinol yang Ampuh Lawan Penuaan
Meski demikian, penderita miopia berusia muda ternyata memiliki risiko yang lebih tinggi terserang RRD. Informasi ini merupakan hasil penelitian Dokter Spesialis Vitreoretina JEC DR.Dr. Elvioza, SpM(K).
Ia pun menyebutkan beberapa gejala yang bisa mengindikasikan sebagai Ablasio Rentina regmatogen. Di antaranya munculnya floaters.
Floters merupakan bayangan berbentuk bintik atau garis yang tampak mengambang atau melayang-layang pada penglihatan. Namun tidak semua floaters berbahaya.
"Kalau floaters hanya satu dua dan bertahun- tahun dan baik-baik mungkin mungkin bukan robekan rentina. Maka harus dipastikan. Namun perlu disimpulkan,"ungkapnya pada acara konferensi pers virtual JCE Eye Hospital & Clinic, Jumat (11/3/2022).
Cara memastikannya adalah dengan datang ke spesialis retina untuk meyakinkan apakah ada robekan atau tidak.
Kalau menemukan robekan langsung lakukan tindakan.
"Jangan terlambat. Semakin cepat tindakan akan semakin baik. Agar penglihatan kembali lagi seperti sediakala," pungkasnya.