Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Rusia Tuduh AS dan Ukraina Berkomplot Gunakan Kelelawar untuk Sebarkan Patogen

Rusia menuduh Ukraina dan AS berkomplot menggunakan burung dan kelelawar yang bermigrasi untuk menyebarkan patogen.

Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Rusia Tuduh AS dan Ukraina Berkomplot Gunakan Kelelawar untuk Sebarkan Patogen
RBTH/Legion Media
Rusia menuduh Ukraina dan AS berkomplot menggunakan burung dan kelelawar yang bermigrasi untuk menyebarkan patogen. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, LONDON – Rusia menuduh Ukraina dan AS di Dewan Keamanan PBB berkomplot menggunakan burung dan kelelawar yang bermigrasi untuk menyebarkan patogen.

Hal ini menimbulkan kekhawatiran di antara anggota dewan lainnya bahwa tuduhan itu dapat dimaksudkan untuk memberikan perlindungan bagi penggunaan senjata biologis Rusia di masa depan.

Dilansir dari situs The Guardian, Sabtu (12/3/2022) perwakilan tetap Rusia untuk PBB, Vasily Nebenzya, menyampaikan penjelasan tentang dugaan plot senjata biologis, dan mengatakan burung, kelelawar, dan serangga yang diduga dimaksudkan untuk menyebarkan penyakit akan melintasi perbatasan barat Ukraina.

“Kami meminta Anda untuk memikirkan bahaya biologis yang sangat nyata bagi orang-orang di negara-negara Eropa, yang dapat diakibatkan oleh penyebaran agen bio dari Ukraina yang tidak terkendali,” kata Nebenzya.

Baca juga: Jaringan Internet Eropa Dikabarkan Sempat Terguncang oleh Serangan Peretas Rusia

“Risiko ini sangat nyata mengingat kepentingan kelompok nasionalis radikal di Ukraina menunjukkan pekerjaan dengan patogen berbahaya yang dilakukan bersama dengan kementerian pertahanan Amerika Serikat.” tambahnya.

Ilustrasi kelelawar2
Rusia menuduh Ukraina dan AS berkomplot menggunakan burung dan kelelawar yang bermigrasi untuk menyebarkan patogen.

Perwakilan tinggi PBB untuk perlucutan senjata, Izumi Nakamitsu, mengatakan PBB “tidak mengetahui adanya program senjata biologis” di Ukraina, dan menunjukkan ada saluran resmi bagi pemerintah untuk menyampaikan kekhawatiran tentang pelanggaran konvensi senjata biologis dan racun.

Baca juga: Rusia Ancam Nasionalisasi Aset Mercedes-Benz Senilai 2,2 Miliar Dolar AS

Berita Rekomendasi

Menanggapi klaim Nebenzya, beberapa negara anggota di dewan keamanan PBB memperingatkan bahwa itu bisa menjadi kampanye disinformasi menjelang serangan Rusia yang direncanakan ke Ukraina.

“Niat di balik kebohongan ini tampak jelas dan sangat meresahkan,” kata Linda Thomas-Greenfield, duta besar AS untuk PBB.

Baca juga: Hindari Asetnya Dibekukan, Warga Rusia Berbondong-bondong ke UEA untuk Likuidasi Kripto

“Kami percaya Rusia dapat menggunakan bahan kimia atau biologi untuk pembunuhan sebagai bagian dari insiden bendera palsu atau untuk mendukung operasi militer taktis.” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala pasukan perlindungan radiasi, kimia dan biologi militer Rusia, Igor Kirillov, mengatakan laboratorium yang didukung AS di Kyiv, Kharkiv dan Odesa sedang mengerjakan patogen yang dirancang khusus untuk menargetkan Rusia.

Menurut media pemerintah Rusia, Kirillov menuduh AS berencana untuk mengeksploitasi "posisi geografis unik" Ukraina dengan mengirim burung migran yang membawa penyakit mematikan ke Rusia.

Di sisi lain, Menteri luar negeri Rusia, Sergei Lavrov, juga membuat klaim serupa, menuduh bahwa laboratorium yang didukung AS di Ukraina sedang bekerja untuk "mengembangkan senjata biologis yang ditargetkan secara etnis."

Ancam Nasionalisasi Aset Asing

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas