Cara Mengetahui Buta Warna atau Tidak, Pria Berisiko Lebih Tinggi daripada Wanita
Cara Mengetahui Buta Warna atau Tidak, Pria berisiko lebih tinggi daripada wanita untuk terkena buta warna. Ada 2 jenis, buta warna total dan parsial.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
Sementara itu, buta warna parsial adalah kondisi di mana mata penderitanya tidak dapat mengindentifikasi sejumlah warna tertentu dengan akurat.
Sederhananya, tipe buta warna ini disebut sebagai buta warna sebagian.
Buta warna parsial sendiri terbagi ke dalam beberapa kategori, tergantung pada jenis warna apa yang tidak bisa diidentifikasi oleh si penderita.
Berikut ini pembagian buta warna parsial:
- Tritanopia
Buta warna parsial tritanopia adalah ketidakmampuan penderitanya untuk membedakan antara warna biru dan kuning.
Warna biru dianggap sebagai warna hijau, sementar warna kuning terlihat seperti abu-abu terang. Kondisi buta warna ini akan tetapi jarang terjadi.
- Tritanomali
Jika Anda melihat warna biru menjadi agak hijau, atau pink menjadi terlihat merah dan kuning, maka dipastikan Anda mengidap buta warna tritanomali. Sama seperti tritanopia, tritanomali ini tergolong jarang terjadi.
- Deuteranopia
Deutoranopia adalah buta warna spasial yang menyebabkan penderitanya mengidentifikasi warna merah sebagai kuning kecoklatan, dan hijau sebagai krem.
- Deuteranomali
Kalau deuteranomali, penderitanya kerap kesulitan membedakan antara warna ungu dan biru.
Juga, salah mengidentifikasi warna kuning dan hijau menjadi merah.
- Protanomali
Sementara itu, protanomali adalah buta warna parsial di mana penderita melihat warna merah, kuning, dan jingga sebagai warna hijau dan tidak secerah aslinya.
- Protanopia
Jenis buta warna parsial yang terakhir adalah protanopia.
Pada kondisi ini, penderita akan melihat warna hijau dan jingga sebagai warna kuning, sementara merah menjadi hitam.
Baca juga: Cara Mencegah Buta Warna Lengkap dengan Penyebab dan Cara Mengatasinya
Penyebab Buta Warna
Tidak semua orang terancam buta warna, karena ada beberapa faktor yang menyebabkan kondisi ini.
Seseorang lebih rentan mengalami buta warna jika:
- Memiliki riwayat keluarga buta warna
- Memiliki penyakit mata tertentu, seperti glaukoma atau degenerasi makula terkait usia (AMD)
- Memiliki masalah kesehatan tertentu, seperti diabetes, penyakit Alzheimer, atau multiple sclerosis (MS)
- Minum obat-obatan tertentu
- Mengidap penyakit mata, seperti glaukoma atau degenerasi makula
- Mengidap penyakit otak dan sistem saraf, seperti Alzheimer atau multiple sclerosis
- Mengonsumsi beberapa obat, seperti Plaquenil (obat rheumatoid arthritis)
- Cedera mata atau otak.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Buta Warna