Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Dibayangi Masalah Gizi Akut, Situasi Malnutrisi di Kalangan Anak-anak Sri Lanka Meningkat

Melihat situasi krisis ekonomi yang terjadi saat ini di Sri Lanka, masalah gizi akut dan situasi kekurangan gizi di kalangan anak-anak pun telah muncu

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Dibayangi Masalah Gizi Akut, Situasi Malnutrisi di Kalangan Anak-anak Sri Lanka Meningkat
AFP/ISHARA S. KODIKARA
Orang-orang mengantri untuk membeli minyak tanah untuk keperluan rumah tangga di sebuah stasiun pasokan setelah pihak berwenang melonggarkan jam malam yang sedang berlangsung selama beberapa jam di Kolombo pada 12 Mei 2022. - Negara berpenduduk 22 juta orang itu berada dalam krisis ekonomi terburuk sejak kemerdekaan dengan kekurangan bahan bakar yang parah. makanan, bahan bakar dan obat-obatan dan pemadaman listrik yang lama. Dibayangi Masalah Gizi Akut, Situasi Malnutrisi di Kalangan Anak-anak Sri Lanka Meningkat (Photo by ISHARA S. KODIKARA / AFP) 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, COLOMBO - Melihat situasi krisis ekonomi yang terjadi saat ini di Sri Lanka, masalah gizi akut dan situasi kekurangan gizi di kalangan anak-anak pun telah muncul.

Pernyataan ini disampaikan anggota Komite Media Asosiasi Pejabat Medis Pemerintah Sri Lanka (GMOA), Dr. Prasad Kolabage.

Dikutip dari laman www.dailymirror.lk, Jumat (24/6/2022), menurut laporan survei yang diterimanya, negara itu kini semakin sulit dalam mendapatkan pangan dan pasokan pangan.

Baca juga: Diet yang Dilakukan Tanpa Memperhitungkan Kebutuhan Gizi yang Tepat Dapat Berefek Negatif

"Jika masalah gizi tidak diselesaikan dengan baik, generasi mendatang berpotensi mengalami gizi buruk," kata Dr. Kolabage.

Menurut laporan yang dikeluarkan oleh UNICEF, Sri Lanka telah menjadi negara ke-7 diantara negara-negara yang menderita kekurangan gizi anak.

Posisinya hanya berada di urutan kedua setelah India.

BERITA REKOMENDASI

Status malnutrisi negara itu telah diperburuk oleh krisis bahan bakar yang sedang berlangsung, kekurangan pangan, dan masalah parah terkait transportasi untuk makanan.

Harga makanan di daerah berpenduduk padat bahkan telah melonjak ke titik di mana orang bahkan tidak sanggup membelinya.

Oleh karena itu, GMOA mendesak Kementerian Kesehatan Sri Lanka untuk melihat masalah tersebut secara lebih bertanggung jawab.

"Fokus Kementerian Kesehatan seharusnya adalah mendidik orang tua tentang bagaimana menyediakan makanan bergizi dengan sumber daya yang terbatas, serta mengatasi masalah kekurangan gizi pada anak-anak di negara ini," jelas Dr. Kolabage.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas