Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Fakta dan Mitos Seputar Mental Health, Bisakah Anak-anak Alami Masalah Kesehatan Mental?

Bisakah Anda membedakan antara mitos dan fakta kesehatan mental? Pelajari kebenaran tentang mitos kesehatan mental yang paling umum berikut ini.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Fakta dan Mitos Seputar Mental Health, Bisakah Anak-anak Alami Masalah Kesehatan Mental?
Freepik
Ilustrasi kesehatan mental. Berikut sejumlah mitos dan fakta seputar mental health, ketahui kebenaran di balik masalah kesehatan mental. 

Kini ada lebih banyak perawatan, layanan, dan sistem dukungan komunitas daripada sebelumnya, dan semuanya dapat berhasil.

Mitos: Terapi dan bantuan mandiri hanya membuang-buang waktu. Mengapa repot-repot ketika orang yang mengalami masalah kesehaan mental bisa minum obat?

Fakta: Perawatan untuk masalah kesehatan mental bervariasi tergantung pada individu dan dapat mencakup pengobatan, terapi, atau keduanya.

Banyak individu bekerja dengan sistem pendukung selama proses penyembuhan dan pemulihan.

Mitos: Saya tidak bisa melakukan apa pun untuk orang dengan masalah kesehatan mental.

Fakta: Teman dan orang yang dicintai dapat membuat perbedaan besar.

Pada tahun 2020, hanya 20 persen orang dewasa yang menerima perawatan kesehatan mental dalam satu tahun terakhir, termasuk 10 % yang menerima konseling atau terapi dari seorang profesional.

Berita Rekomendasi

Teman dan keluarga dapat menjadi pengaruh penting untuk membantu seseorang mendapatkan perawatan dan layanan yang mereka butuhkan dengan:

- Menghubungi dan memberi tahu mereka bahwa Anda siap membantu

- Membantu mereka mengakses layanan kesehatan mental

- Belajar dan berbagi fakta tentang kesehatan mental, terutama jika Anda mendengar sesuatu yang tidak benar

- Memperlakukan mereka dengan hormat, sama seperti Anda memperlakukan orang lain

- Menolak untuk mendefinisikan mereka dengan diagnosis mereka atau menggunakan label seperti "gila"

Mitos: Pencegahan tidak berhasil. Tidak mungkin untuk mencegah penyakit mental.

Fakta: Pencegahan gangguan mental, emosional, dan perilaku berfokus pada penanganan faktor risiko yang diketahui seperti paparan trauma yang dapat memengaruhi kemungkinan anak, remaja, dan dewasa muda akan mengalami masalah kesehatan mental.

Mempromosikan kesejahteraan sosial-emosional anak-anak dan remaja mengarah pada:

- Produktivitas keseluruhan yang lebih tinggi

- Hasil pendidikan yang lebih baik

- Tingkat kejahatan yang lebih rendah

- Ekonomi yang lebih kuat

- Biaya perawatan kesehatan yang lebih rendah

- Peningkatan kualitas hidup

- Meningkatkan umur

- Kehidupan keluarga yang lebih baik

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas