Alasan WHO Belum Rekomendasikan Vaksinasi Massal untuk Penyakit Monkeypox
Badan Kesehatan Dunia atau WHO sampai saat ini belum merekomendasikan pemberian vaksinasi massal terkait monkeypox atau cacar monyet ini.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --Badan Kesehatan Dunia atau WHO sampai saat ini belum merekomendasikan pemberian vaksinasi massal terkait monkeypox atau cacar monyet ini pada seluruh penduduk.
WHO hanya menganjurkan, vaksinasi pada mereka yang kontak dengan pasien cacar monyet, termasuk petugas kesehatan dan mereka dengan risiko penularan seksual.
Baca juga: Mengapa Cacar Monyet Jadi Ancaman Global Menurut WHO? Kenali Gejala Monkeypox dan Penularannya
Terdapat satu vaksin cacar monyet yang bernama MVA-BN yang telah mendapat persetujuan penggunaan di Amerika Serikat, Kanada dan Uni Eropa.
Dua jenis vaksin lainnya, yaitu LC16 dan ACAM2000 juga dipertimbangkan untuk dapat diberikan untuk pencegahan cacar monyet.
"Tetapi secara umum memang masih perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efikasi dan berapa kali harus diberikannya, jadi bagaimanapun maka menghindari kontak langsung dengan pasien tetap merupakan cara pencegahan terbaik," ujar Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama dalam keterangan tertulisnya, Jumat (5/8/2022).
Baca juga: Satu Pasien Cacar Monyet Suspek di Jawa Tengah, BPOM Bakal Beri Izin Edar Vaksin Monkeypox?
Meski belum ada vaksin yang spesifik untuk monkeypox, vaksin smallpox atau cacar biasa dianggap masih memiliki proteksi terhadap penyakit monyekpox.
Prof Tjandra menerangkan, dari sudut virologi maka virus penyebab cacar monyet masuk dalam kelompok genus orthopoxvirus, bersama dengan virus smallpox penyebab penyakit cacar yang sudah dieradikasi di muka bumi pada tahun 1980.
Karena masih dalam satu genus maka diduga mereka yang sebelum tahun 1980 sudah pernah divaksin cacar maka akan punya proteksi juga terhadap cacar monyet.
Mengutip penasehat penyakit menular pemerintah Amerika Serikat Dr Anthony Fauci bahwa lamanya proteksi vaksin cacar dapat berbeda dari orang ke orang,
"Sehingga kita tidak dapat menjamin sepenuhnya bahwa mereka yang dulu sudah divaksin cacar akan terlindung pula terhadap cacar monyet kini," tuturnya.