Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Dokter Boyke: Terlalu Bekerja Keras dan Sibuk Bisa Picu Masalah Vitalitas Pria

Menurut dokter Boyke, vitalitas adalah bagian penting dari eksplorasi bersama pasangan.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Willem Jonata
zoom-in Dokter Boyke: Terlalu Bekerja Keras dan Sibuk Bisa Picu Masalah Vitalitas Pria
Tribunnews.com/ Eko Sutriyanto
Direktur Horn, Dhila dan dr Boyke Dian Nugraha di Jakarta, Kamis (11/8/2022). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meningkatnya gaya hidup serba cepat yang mendorong seseorang untuk bekerja terus menerus demi mencapai sukses berdampak pada kesehatan mental dan fisik.

Banyak orang menganut gaya hidup ‘hustle culture’ yakni tekanan untuk bekerja lebih banyak dan lebih sibuk dari yang lain, bahkan dianggap hal yang normal.

Hal itu antara lain didorong oleh kebutuhan hidup yang tinggi, budaya kerja yang mulai bergeser dari kebutuhan hingga jadi kebiasaan.

“Padahal hustle culture ini juga bisa berdampak pada kesehatan, fisik dan mental, yang bisa berujung pada masalah vitalitas pria dan masalah seksual lainnya,” ujar Seksolog, dr. Boyke Dian Nugraha di sela-sela peluncuran produk Horn khusus pria di Jakarta, Kamis (11/8/2022).
Dikatakannya, karena kelelahan dan banyaknya tekanan hidup, tak jarang hal ini memicu penurunan gairah seks pria.

Gairah seks yang rendah pada pria menggambarkan penurunan minat mereka terhadap aktivitas seksual.

Baca juga: Loyo di Ranjang? Dokter Boyke Beri Resep Tingkatkan Vitalitas Pria, Tak Perlu Obat Kimia, Cukup Kopi

“Tak jarang pria menghindari topik vitalitas seksual karena malu, sehingga pengetahuan jadi terbatas, bahkan cenderung bingung. Akhirnya jadi menebak-nebak, tidak tahu mana yang terbukti dan mana yang mitos, akibatnya jadi semakin tersesat karena selalu tertutup.

Berita Rekomendasi

Inilah saatnya mencari tahu faktanya, karena seks bukan hal yang tabu, dan vitalitas adalah bagian penting dari eksplorasi bersama pasangan,” tutur dr. Boyke.

Fakta ini pula yang mendorong Boyke & Co juga akan meluncurkan HORN, produk khusus untuk pria dewasa muda dalam mengatasi masalah seksualnya.

Data kesehatan yang dipublikasikan oleh American Urological Association menyebut, 30-40 persen pria pernah mengalami ejakulasi dini.

Selain itu, satu dari lima pria berusia antara 18-59 tahun mengidap kondisi ini.

Boyke menyebut, beberapa faktor dapat menyebabkan ejakulasi dini, yakni masalah psikologis seperti stres, depresi, dan faktor lain yang mempengaruhi kesehatan mental dan emosional dapat memperburuk kondisi itu.

Selain ejakulasi dini, masalah seksual yang kerap dialami pria adalah gangguan ereksi, kurang bergairah, peyrone (kondisi ketika bentuk penis membengkok akibat pembentukan jaringan parut di sepanjang batang penis), dan gangguan kesuburan. Karena alasan inilah Horn hadir.

“Horn diciptakan untuk pria dewasa muda agar dapat membantu mengatasi kesenjangan ini. Produk HORN dikemas agar pembeli merasa nyaman, terbuka, dan tidak merasa dihakimi,” terang seksolog ini.

Horn berasal dari bahasa Inggris yang berarti tanduk/klakson.

“Dengan mengonsumsi Horn diharapkan pria dapat menjadi ‘tanduk’ alias kuat, keras, dan/atau menjadi pelindung bagi pasangan. Dengan HORN akan menimbulkan pengalaman yang liar, berisik seperti klakson ketika bercinta,” terang dr. Boyke.

Direktur Horn, Dhila menyampaikan produk Horn terdiri dari Horn Tisu dan Horn Cokelat Stamina.

“Horn Tisu berupa tisu basah yang dapat memberikan kesegaran dan kebersihan pada kulit daerah sensitif. Produk ini mengandung berbagai ingredient yang dapat membantu menjaga dan merawat organ vital pria,” ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas