Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Upaya Turunkan Stunting di Indonesia, Mulai dengan Pemberian TTD dan Makanan Tambahan Protein Hewani

Upaya pencegahan stunting dimulai dengan pemberian TTD bagi para remaja putri dan pemberian makanan tambahan protein hewani pada anak usia 6-24 bulan.

Penulis: Lanny Latifah
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Upaya Turunkan Stunting di Indonesia, Mulai dengan Pemberian TTD dan Makanan Tambahan Protein Hewani
dok. IIDI
Ikatan Istri Dokter Indonesia (IIDI) Jakarta Timur dan IIDI Jakarta Utara merancang program pencegahan stunting dengan meningkatkan perbaikan gizi ibu, bayi dan anak balita di Rumah Singgah Sahabat Gizi di Cilincing, Jakarta Utara. Berikut ini tiga upaya yang dilakukan Kementerian Kesehatan untuk mencegah stunting di Indonesia. 

Untuk remaja putri, pemberian TTD dilakukan dengan mengukur kadar hemoglobin dalam darah menggunakan alat HB meter.

Alat cek HB ini telah tersedia dan siap didistribusikan ke seluruh puskesmas di Indonesia.

"Pemerintah pusat sudah membeli 10 ribu HB Meter mobile untuk seluruh puskesmas, yang bisa dibawa ke sekolah-sekolah untuk mengikuti apakah udah cukup zat besinya. Kalau belum berarti setiap hari harus minum TTD," lanjut Menkes.

Sementara untuk ibu hamil, pengukuran zat besi dan gizi dilakukan dengan penyediaan USG di semua puskesmas.

Melalui alat ini, perkembangan dan pertumbuhan bayi bisa terpantau, sehingga jika ada kondisi yang tidak sesuai dapat segera terdeteksi.

"Pengadaan USG ini akan dilakukan bertahap. Tahun ini 60 persen, tahun depan sisanya 40%. Dipilih USG, karena USG bisa mengukur panjang bayi di dalam janin. Kalau saat diukur tubuhnya pendek, kita jadi tahu ibunya kekurangan gizi jadi kita lakukan intervensi lebih banyak untuk menambah gizi sang ibu," terang Menkes.

Menkes optimis ketiga program tersebut dapat berhasil dan mampu mengurangi angka stunting di Indonesia.

Berita Rekomendasi

"Kalau ketiganya bisa kita lakukan, Insya Allah stuntingnya bisa turun, dukungan seluruh pihak sangat penting untuk memastikan intervensi ini berjalan optimal," terang Menkes.

Apa Itu Stunting?

Sebagian besar masyarakat mungkin belum memahami istilah "Stunting".

Melansir dinkes.karanganyarkab.go.id, stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama.

Sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.

Kondisi tubuh anak yang pendek seringkali dikatakan sebagai faktor keturunan (genetik) dari kedua orang tuanya, sehingga masyarakat banyak yang hanya menerima tanpa berbuat apa-apa untuk mencegahnya.

Padahal, genetika merupakan faktor determinan kesehatan yang paling kecil pengaruhnya bila dibandingkan dengan faktor perilaku, lingkungan (sosial, ekonomi, budaya, politik), dan pelayanan kesehatan.

Dengan kata lain, stunting merupakan masalah yang sebenarnya bisa dicegah.

(Tribunnews.com/Latifah)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas