Mengenal Kratom, Tumbuhan Asli Asia Tenggara yang Daunnya Mengandung Banyak Senyawa Kimia
Kratom (Mitragyna Speciosa) adalah tumbuhan asli Asia Tenggara yang saat ini daunnya dipasarkan sebagai suplemen herbal.
Penulis: Arif Fajar Nasucha
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Tanaman ini banyak ditemui di daerah pedalaman Kalimantan dan semakin banyak dicari orang karena khasiatnya mulai dari untuk konsumsi pribadi hingga bisnis ekspor ke seluruh dunia.
Tingginya permintaan membuat banyak petani beralih garapan menanam pohon Kratom.
Baca juga: Mengobati Kanker Tiroid dengan Metode Terapi Nuklir
Kratom Jenis Tanaman Obat
Meski di Indonesia kratom belum banyak dimanfaatkan karena adanya benturan terkait regulasi, Gubernur Kalbar Sutarmidji sebut kratom merupakan jenis tanaman obat dan menjadi penompang ekonomi masyarakat.
Dikutip dari TribunPontianak, terkait kratom diindikasikan oleh sejumlah kalangan masuk dalam golongan narkotika, Sutarmidji mengatakan pentingnya dilakukan penelitian oleh para ahli terkait manfaat daun kratom untuk kesehatan.
Hal itu disampaikan dalam acara Simposium dengan tema Kratom Sustainability yang bertempat di Hotel Golden Tulip yang digelar oleh Koperasi Produsen Anugerah Bumi Hijau (Koprabuh) dan dihadiri Asosiasi Kratom Amerika Serikat.
"Kratom ini kan tanaman jenis obat, penelitian-penelitian penting dilakukan ya supaya hasilnya itu betul valid tidak sekedar ini itu ini itu ya."
"Saya dulu pernah menyinggung dengan presiden, tapi beliau itu tadi. Lihat manfaatnya saja dulu. Artinya apa kita terlambat melakukan penelitian," ujarnya.
Midji mengatakan bahwa sejauh ini larangan tidak diikuti dengan penelitian oleh para ahli.
"Hanya melarang dan melihat Zat Adiktif bahaya. Tetapi tidak mungkin suatu zat itu berdiri sendiri dia bisa hilang ketika bertemu dengan zat-zat lainnya," tegasnya.
Selain sudah tersedia, Midji mengakui jika kratom saat ini punya pasarnya.
"Kecuali satu jenis zat aditif yang seluruh dunia menolak. Contoh narkotika, tidak ada negara yang menerima. Kratom ini justru untuk terapi, sebenarnya terapi untuk ketergantungan kepada narkotika," jelasnya.
"Kratom yang dikatakan 8 kali itu tidak menyebabkan berhalusinasi. Artinya ada zat aditif yang terkandung didalam kratom itu senyawa ini ketika bertemu dengan zat-zat lain yang ada didalam tubuh kita dia jadi netral," tutupnya.
(Tribunnews.com/Fajar)(TribunPontianak.co.id/Maskartini)