Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Update Kasus Cacar Monyet: Infeksi Global Turun 21 Persen, Monkeypox Telah Terdeteksi di 99 Negara

Kasus monkeypox atau cacar monyet yang telah terdeteksi di 99 negara menurun 21 persen pekan lalu.

Penulis: Rica Agustina
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Update Kasus Cacar Monyet: Infeksi Global Turun 21 Persen, Monkeypox Telah Terdeteksi di 99 Negara
freepik
gejala monkeypox atau cacar monyet - Kasus monkeypox atau cacar monyet yang telah terdeteksi di 99 negara menurun 21 persen pekan lalu. 

"Itu sangat terbatas. Karena itu akan diberikan secara terbatas kepada masyarakat yang immunocompromised, jadi tidak semuanya, dan sebagian besar masyarakat di tahun 1980 kan sebenarnya sudah ada, gitu," katanya.

Contoh ruam dan lesi yang disebabkan oleh virus cacar monyet terlihat pada gambar handout yang diperoleh dari situs resmi Centers for Disease Control and Prevention (CDC) pada 1 Juli 2022. - Kasus monkeypox atau cacar monyet yang telah terdeteksi di 99 negara menurun 21 persen pekan lalu.
Contoh ruam dan lesi yang disebabkan oleh virus cacar monyet terlihat pada gambar handout yang diperoleh dari situs resmi Centers for Disease Control and Prevention (CDC) pada 1 Juli 2022. - Kasus monkeypox atau cacar monyet yang telah terdeteksi di 99 negara menurun 21 persen pekan lalu. (CDC)

Baca juga: Pemberian Vaksin Cacar Monyet Hanya untuk Orang Berisiko Tinggi Terinfeksi, Ini Cara Pencegahannya

Kasus Cacar Monyet Global Turun

Jumlah kasus cacar monyet yang dilaporkan secara global turun 21 persen pada minggu lalu, membalikkan tren peningkatan infeksi selama sebulan.

WHO mengatakan wabah di Eropa mungkin mulai menurun, Kamis (25/8/2022).

Lebih dari 45.000 kasus dan 12 kematian cacar monyet telah dilaporkan di 98 negara sejak akhir April, lapor AP News.

Dikutip dari Merco Press, Paraguay mengkonfirmasi kasus pertama cacar monyet, sehingga monkeypox kini telah menginfeksi 99 negara.

Adapun Amerika menyumbang 60 persen kasus pada bulan lalu, kata WHO, sementara kasus di Eropa sekitar 38 persen.

Berita Rekomendasi

Dikatakan infeksi di Amerika menunjukkan "peningkatan tajam yang berkelanjutan".

Pada konferensi pers pada hari Kamis, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan meskipun ada indikasi wabah cacar monyet melambat di Eropa, yang pernah menyumbang 90 persen dari kasus yang dikonfirmasi laboratorium dunia, penyebaran virus kini menimbulkan kekhawatiran di tempat lain.

"Di Amerika Latin khususnya, kurangnya kesadaran atau langkah-langkah kesehatan masyarakat digabungkan dengan kurangnya akses ke vaksin untuk mengobarkan api wabah," kata Tedros.

Sementara itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika mengatakan pada hari Kamis bahwa benua itu memiliki 219 kasus baru dalam seminggu terakhir, melonjak 54 persen.

Roche mengklaim berhasil menemukan alat tes Polymerase Chain Reaction (PCR) yang dapat mendeteksi penyakit cacar monyet (Monkeypox), saat virus itu menyebar ke luar dari negara endemik. - Kasus monkeypox atau cacar monyet yang telah terdeteksi di 99 negara menurun 21 persen pekan lalu.
Roche mengklaim berhasil menemukan alat tes Polymerase Chain Reaction (PCR) yang dapat mendeteksi penyakit cacar monyet (Monkeypox), saat virus itu menyebar ke luar dari negara endemik. - Kasus monkeypox atau cacar monyet yang telah terdeteksi di 99 negara menurun 21 persen pekan lalu. (rte.ie)

Baca juga: Menkes Sebut Vaksin Cacar Monyet Mulai Disuntikkan Akhir Tahun Ini

Sebagian besar berada di Nigeria dan Kongo.

Otoritas kesehatan Inggris mengatakan pekan lalu ada "tanda-tanda awal" wabah cacar monyet di negara itu melambat.

Badan Keamanan Kesehatan Inggris menurunkan peringkat wabah cacar monyet di negara itu bulan lalu, dengan mengatakan tidak ada bukti penyakit yang dulu langka itu menyebar ke luar pria yang gay, biseksual atau berhubungan seks dengan pria lain.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas